Militer Siaga, Diplomasi Terbuka
Edisi: 21/45 / Tanggal : 2016-07-24 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Natalia Santi, ,
CINA dan seluruh jajarannya sudah bersiap jauh sebelum Pengadilan Arbitrase Internasional atau Permanent Court of Arbitration mengumumkan putusan. Bukan hanya para diplomat dan media, militer juga merapatkan barisan.
Hari yang mereka tunggu-tunggu tiba, Selasa pekan lalu, yang rupanya menjadi sebuah "hari duka": pengadilan yang berpusat di Den Haag, Belanda, itu menolak semua klaim Cina. Beijing, yang berulang kali menyatakan tak akan menerima atau mengakui pengadilan arbitrase, langsung bereaksi. Melalui kementerian luar negerinya, Cina menyatakan putusan itu tidak sah dan tidak memiliki kekuatan mengikat secara hukum. "Cina tidak menerima dan tidak mengakuinya," demikian pernyataan resminya.
Putusan Pengadilan Arbitrase Internasional yang menolak klaim Cina di Laut Cina Selatan itu sebenarnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…