Tergiur Untung Vaksin Tiruan

Edisi: 22/45 / Tanggal : 2016-07-31 / Halaman : 78 / Rubrik : HK / Penulis : Syailendra Persada, Mitra Tarigan, Rezki Alvionitasari,


INDRA Sugiarno terdiam ketika penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI menyodorkan catatan keuangan Rumah Sakit Harapan Bunda pada Kamis dua pekan lalu. Sebelumnya, dokter spesialis anak di rumah sakit yang terletak di Ciracas, Jakarta Timur, ini terus membantah terlibat peredaran vaksin palsu.

Kali ini Indra tak bisa mengelak lagi. ”Ada bukti bahwa dia mendapat keuntungan dengan menjual vaksin palsu,” kata se­orang penyidik Bareskrim ketika menceritakan lagi pemeriksaan itu, Rabu pekan lalu. ”Keuntungannya juga lumayan besar.”

Setelah pemeriksaan kedua kalinya, Jum­at dua pekan lalu, polisi menetapkan Indra sebagai tersangka. Hari itu juga polisi menahan Indra. Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigadir Jenderal Agung Setya, Indra membeli vaksin dari distributor tidak resmi, yaitu CV Azka Medical.

Pada hari yang sama, polisi juga menetapkan Irnawati, perawat Rumah Sakit Harapan Bunda, sebagai tersangka. Perawat yang sudah lebih dari sepuluh tahun bekerja sama dengan Indra itu diduga ikut menawarkan vaksin palsu kepada pasien. Irnawati menolak berkomentar tentang kasus yang menjeratnya. ”Tolong jangan beritakan yang enggak-enggak, kasihan keluarga saya,” ucapnya di gedung Bareskrim, Kamis siang pekan lalu. Seperti halnya Indra, Irnawati kini menghuni ruang tahanan Bareskrim.

Peredaran vaksin abal-abal jadi buah bibir setelah polisi membongkar empat sindikat pemalsu serum imunisasi itu pada awal Juni lalu. Keempat jaringan itu dikendalikan Nuraini, Syafrizal-Iin Suliastri, Hidayat-Rita Agustina, dan Agus Priyanto-Juanda (Direktur CV Azka Medical). Keempat komplotan ini, menurut Agung, bermain di tengah kelangkaan vaksin untuk mendulang untung.

Sejauh ini polisi telah menetapkan 25 orang sebagai tersangka. Yang diciduk, selain dokter dan perawat, ada bidan, pengedar, pembuat, pengepul botol bekas, dan pencetak label palsu. Jumat pekan lalu, polisi melimpahkan sebagian berkas para tersangka ke Kejaksaan Agung.

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…