Melenggang Budi, Karpet Merah Basuki

Edisi: 29/45 / Tanggal : 2016-09-18 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Ananda Teresia, Friski Riana, Wayan Agus Purnomo


UJI kelayakan dan kepatutan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara berjalan mulus, Rabu pekan lalu. Semua fraksi di Komisi Pertahanan dan Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat langsung memberi restu kepada mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Rapat selama satu setengah jam itu dibagi dalam dua sesi. Dinyatakan terbuka saat Budi Gunawan memaparkan program kerja dan digelar tertutup ketika para wakil fraksi menyampaikan pandangan masing-masing. "Tidak ada tanya-jawab, ekspres, dan serba cepat," kata anggota Komisi Pertahanan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Syaifullah Tamliha.
Syaifullah mengatakan, dalam uji kepatutan dan kelayakan, selalu ada sesi tanya-jawab mendalami materi. Bahkan anggota DPR kerap menyerang peserta ujian dengan pertanyaan tajam. Kali ini, jangankan mencecar, tak satu pun anggota komisi mengajukan pertanyaan.
Anggota Komisi Pertahanan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Andreas Pareira, mengatakan paparan Budi Gunawan berfokus pada peningkatan kapasitas BIN, khususnya dalam menghadapi kejahatan dunia maya. Pencegahan dan penanganan terorisme serta pencegahan kasus penyanderaan juga dipresentasikan. Seperti Syaifullah, Andreas menggambarkan rapat berjalan tanpa hambatan. "Mau apa lagi, sudah pasti mulus," ujar Andreas.
Keesokan harinya, keputusan mengenai Budi Gunawan dibawa ke sidang paripurna DPR. Dewan menyetujui permintaan Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan Sutiyoso dari jabatan Kepala BIN dan selanjutnya mengangkat Budi Gunawan. Mulusnya jalan di DPR tak lepas dari safari politik yang dia lakukan setidaknya dalam sebulan terakhir sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Wakil Kepala Kepolisian RI ini rajin menemui sejumlah ketua umum partai dan petinggi DPR. Misalnya, Budi Gunawan diketahui menemui Ketua DPR Ade Komarudin pada awal Agustus lalu. Seorang politikus yang mengetahui pertemuan ini mengatakan Budi bertandang ke rumah dinas Ade di kawasan Widya Chandra, Jakarta, dan menyatakan minta bantuan agar tak dihambat di Senayan. "Aku dibantu dong, Mas, mau…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?