Dekonstruksi The Rite Of Spring
Edisi: 33/45 / Tanggal : 2016-10-16 / Halaman : 38 / Rubrik : SN / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka, Seno Joko Suyono,
Arak-arakan Para tetua Suku. Seorang "aktor" berkeliling menunjukkan kertas karton bertulisan kalimat tersebut sebagai penunjuk adegan selanjutnya. Lalu di layar terlihat rekaman empat ibu memain-mainkan selimut. Selimut digunakan sebagai kerudung atau dibebat-bebatkan ke tubuh mereka.
Jangan Anda membayangkan The Rite of Spring as Performed by She She Pop & Their Mothers sebagai pembuka Salihara International Performing-Arts Festival 2016, Sabtu malam pekan lalu, adalah pentas balet atau teater murni yang menyajikan adegan-adegan ritual menyambut kedatangan musim semi. Tidak ada sosok seorang gadis terpilih untuk dikurbankan, yang lalu menarikan tarian persembahan kepada dewa-dewa hingga menjumpai ajal seperti layaknya balet The Rite of Spring.
Yang diambil hanyalah ide dasar The Rite of Spring, yaitu pengorbanan. Pengorbanan di sini pun adalah pengorbanan ibu dalam kehidupan sehari-hari. Dan itu disajikan tak sebagaimana sebuah tari atau drama biasa. Itu seperti sebuah diskusi yang terasa sangat intelektual. Ada delapan aktor di panggung Teater Salihara, Jakarta Selatan. Empat adalah anggota She She Pop. Empat lainnya merupakan ibu mereka sendiri yang sosoknya direkam (live video) di empat layar setinggi 3 meter. Anak-anak yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.