Gamelan Anyar Kyai Fatahillah

Edisi: 34/45 / Tanggal : 2016-10-23 / Halaman : 48 / Rubrik : SN / Penulis : Dian Yuliastuti, ,


DI tangan Iwan Gunawan, gamelan tak lagi mengeluarkan suara yang mendayu, selaras harmonis. Gamelan menjadi seperangkat alat musik yang menghadirkan sensasi yang mendobrak telinga. Sebelas karya dan aransemennya meriuhkan Galeri Salihara, Jakarta, 11 Oktober lalu. Malam itu, dia dan Ensemble Kyai Fatahillah memperlihatkan estetika gamelan dan notasi musik Barat yang saling memperkaya serta melengkapi.

Bersama 19 pengrawit dan vokalis, Iwan menghadirkan komposisi gamelan yang tak biasa di pentas musik Gamelan Anyar dalam rangkaian Salihara International Performing Arts Festival. Ensemble Kyai Fatahillah, demikian nama grup yang dibentuk pada 2004 itu, mengentak Galeri Salihara dengan repertoar yang bersemangat dalam komposisi dua menit, Waled Kreasi. Repertoar karawitan Sunda yang sigrak ritmenya itu pernah mengiringi pentas LeineRoebana, grup tari asal Belanda, dalam pentas Light di Salihara tahun ini.

Komposisi Iwan ”mengacaukan” nada. Setelah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.