Suara-suara Bayi Terbunuh

Edisi: 42/45 / Tanggal : 2016-12-18 / Halaman : 44 / Rubrik : SN / Penulis : Seno Joko Suyono., Moyang Kasih Dewimerdeka,


Noda tinta! Ada noda tinta di tangan kananmu!

Ucapan terkejut sang istri yang tahu bahwa di tangan suaminya ada bercak tinta pada akhir pementasan drama Suara-suara Mati di Teater Salihara, Jakarta, Kamis dua pekan lalu, sesungguhnya adalah clue. Kalimat itu adalah kunci. Melalui kalimat tersebut, penonton bisa langsung terperenyak dan sadar bahwa kematian bayi dalam rumah tangga suami-istri itu bukanlah akibat kecelakaan yang tak sengaja. Bayi itu dibunuh. Tapi keseluruhan suasana yang terbina sejak awal kurang sanggup menggumpalkan "adegan tinta" itu menjadi klimaks penyingkap.

Naskah Manuel van Loggem, Suara-suara Mati, dikenal betul oleh Slamet Rahardjo. Naskah mengenai sebuah keluarga yang terundung konflik karena selama setahun kehilangan bayi ini disajikan Slamet dengan muka-muka baru Teater Populer. Ia sendiri berperan sebagai suami; sementara istri: Artasya Sudirman; sahabat: Jack Rachadian; dan pengantar pos: Eduwart Manalu.

Ini adalah cerita suami-istri yang merasa tiap malam didatangi tangisan bayi. Penonton mendengar tangisan dan suara ketukan-ketukan pintu. Suara-suara itu sebenarnya tidak ada, hanya dalam pendengaran istri (ketukan-ketukan pintu ini malam itu dilakukan kru Teater Populer, tapi terasa terlalu keras; seolah-olah bukan suara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.