Gareng Dan Bmw Di Jakarta
Edisi: 48/19 / Tanggal : 1990-01-27 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis :
SETELAH lima bulan membanting tulang menggenjot becak, dua
pekan lalu Suprapto -- alias Gareng -- merasa sangat bahagia
karena bisa membeli becak seharga Rp 95.000. Dengan begitu,
Gareng, yang berasal dari Pekalongan itu, bisa memperoleh Rp
7.000 sehari.
; Kebahagiannya tak lama. Pekan lalu, di malam hari, becaknya
kena garuk dirampas dari tempat penitipannya di Bendungan
Hilir, Jakarta Pusat. "Saya tak berani menggugat. Soalnya,
saya ini lemah tak punya kekuatan apa-apa," kata Gareng, yang
bertubuh kerempeng itu. Kini ayah tiga orang anak itu cuma
dapat sekitar Rp 750 sehari.
; Tak hanya Gareng yang kini berwajah kuyu. Ribuan tukang becak
lain di Jakarta mengalami nasib serupa: kehilangan sumber
penghidupan mereka, karena terkena operasi pembersihan becak
yang dilancarkan Pemerintah Daerah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?