Sekretaris Jenderal Amnesty International Salil Shetty: Politik Kebencian Menciptakan Atmosfer Beracun
Edisi: 06/46 / Tanggal : 2017-04-09 / Halaman : 96 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi , ,
Di mata Salil Shetty, Indonesia selepas era reformasi masih belum sepenuh hati menjamin kebebasan beragama. Sekretaris Jenderal Amnesty International ini meáényoroti nasib para pengikut Syiah, Ahmadiyah, dan belakangan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yang terlunta-lunta. "Di era Jokowi, ada isu Gafatar, lebih dari 2.000 orang terpaksa mengungsi," katanya.
Shetty datang ke Jakarta untuk mempersiapkan kantor perwakilan Amnesty International di Indonesia. Ia juga memberi kuliah umum dalam acara Yap Thiam Hien Human Rights Lecture II di Balai Agung DKI Jakarta dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
"Saya menekankan perlunya kebebasan beragama," ucap Shetty kepada wartawan Tempo Mahardika Satria Hadi di lobi Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Selama hampir satu jam, ia menanggapi sejumlah isu seputar hak asasi di Indonesia dan penjuru dunia.
Bagaimana perlindungan hak asasi di Indonesia pada era Presiden Joko Widodo?
Banyak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…