Harapan Pulihnya Pasar Seni Rupa

Edisi: 15/46 / Tanggal : 2017-06-11 / Halaman : 50 / Rubrik : IMZ / Penulis : Shinta Maharani , Seno Joko Suyono,


Yogyakarta layak mendapat predikat ibu kota seni rupa Asia Tenggara. Pada usianya yang kesepuluh tahun, Art Jog diselenggarakan besar-besaran dengan banyak program dan pertunjukan seni lain. Tatkala ekonomi masih tak stabil, Art Jog berjuang keras agar karya seni rupa tetap menarik untuk dibeli dan dipercaya sebagai investasi. Berlangsung sejak 19 Mei hingga 19 Juni 2017, Art Jog kali ini mengambil tema "Changing Perspective" dan dipusatkan di Jogja National Museum. Bersamaan dengan itu juga diselenggarakan Jogja Art Weeks. Puluhan galeri yang bertebaran di seluruh pelosok Yogya dari kawasan Sewon sampai Nitiprayan menggelar pameran secara mandiri. Karya yang berada di galeri-galeri ini tak kalah menarik dibanding yang disajikan di Jogja National Museum.

Lima lembar kulit sapi bergelantungan di salah satu lantai Jogja National Museum. Kulit sapi itu digambari aneka citraan organ rangka tubuh manusia: paru-paru, hati, limfa, usus, pankreas. Juga lukisan kepala retak dengan isi otak terlihat.

Karya Agus Suwage berjudul Anatomy of Desire itu seluruhnya dibanderol Rp 1,375 miliar. Itu salah satu karya termahal di Art Jog tahun ini--tapi diincar para kolektor. "Kulit sapi itu di antaranya saya dapatkan dari tukang sol sepatu," kata Agus Suwage. Agus mengatakan ia menggunakan medium kulit sapi untuk mempertajam gagasannya. Kulit simbol yang profan, yang wadag. Tiap lembar kulit sapi karyanya dijual Rp 275 juta, sehingga total dari lima karya Rp 1,375 miliar.

Pendiri Art Jog, Heri Pemad, mengatakan kolektor dan pemilik galeri dari Belanda, Jerman, Australia, Hong Kong, Singapura, dan Jakarta banyak yang menanyakan harga karya Agus Suwage. "Tapi baru ditawar-tawar," katanya. Selain kulit sapi Agus Suwage, yang banyak diminati adalah patung perunggu I Nyoman Masriadi berjudul Be Ready.

Namun patung I Nyoman Masriadi berukuran kecil, 58 x 53 x 30 sentimeter, dilego lebih tinggi dari keseluruhan karya Agus Suwage, yaitu Rp 1,8 miliar. Patung itu berbentuk lelaki gempal dengan tubuh berotot sedang bersiap-siap berenang. Lelaki berkulit cokelat itu menunduk dengan kedua tangan lurus ke bawah, sejajar dengan dua mata kaki.

Selama ini Masriadi dikenal tidak banyak menghasilkan patung. Masriadi lebih banyak menciptakan lukisan yang memang laku di lelang internasional dengan harga selangit. Patung orang yang hendak berenang itu, menurut kurator Art Jog, Bambang Toko Witjaksono, menggambarkan perubahan penting Masriadi dalam berkarya. "Patung itu berbasis dari lukisannya. Masriadi baru membuat patung dalam setahun terakhir," ujarnya.

n n n

Di tengah kelesuan pasar seni rupa, Art Jog berusaha terus menggali kemungkinan transaksi. Art Jog, yang didirikan jebolan Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Heri Pemad, pada tahun kesepuluh ini semakin memperluas program-programnya. Sebagai perhelatan yang menjembatani bertemunya perupa dengan kolektor, pemilik galeri, pengelola museum, dan pencinta seni rupa, menurut Pemad, Art Jog agaknya harus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…