Benteng Kokoh Bernama Marawi

Edisi: 23/46 / Tanggal : 2017-08-06 / Halaman : 112 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi , ,


Di sebuah ruangan klinik kesehatan di Saguiaran, Provinsi Lanao del Sur, seorang perempuan terbaring lemah di ranjang. Pada pertengahan Juli lalu itu, ia baru saja melahirkan anak kesepuluhnya. "Ini bayi terakhir, saya tidak tahan lagi," katanya. Perempuan itu menamai bayi laki-lakinya Martial, sebagai penanda masa-masa sulit di Filipina selatan.

Martial bukan satu-satunya bayi yang lahir pada hari itu. Di ruangan berbeda, berimpitan dengan lorong yang suram dan berlumpur, seorang perempuan lain tengah menahan sakit dalam persalinan. Ia berjuang sendiri. "Suami saya harus menemani anak di kamp," ujarnya, seperti diberitakan jurnalis Al Jazeera, Jamela Alindogan. Kamp yang dimaksudkan perempuan itu adalah pusat pengungsian warga Marawi, yang ada tepat di samping klinik.

Martial terlahir di tengah masa darurat di Mindanao, yang berlaku sejak 23 Mei lalu. Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte menetapkan status darurat atau Martial Law setelah kelompok Maute menyerbu dan menguasai Marawi, kota yang berbatasan langsung dengan Saguiaran. Maute, yang dipimpin duo bersaudara Abdullah dan Omarkhayam Maute, bersumpah setia kepada kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Hingga lebih dari 60 hari masa darurat berlalu, konflik di Marawi belum juga reda. Angan Duterte untuk lekas membasmi Maute pun kandas. Ia harus memperpanjang masa darurat hingga akhir tahun ini. "Setiap malam, saat mendapat laporan, saya membaca tentang jumlah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…