Baja Lancung Masuk Konstruksi

Edisi: 30/46 / Tanggal : 2017-09-24 / Halaman : 76 / Rubrik : EB / Penulis : Ayu Prima Sandi, Praga Utama, Adi Warsono


HAMPIR semua toko material di sepanjang Jalan Pramuka, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, punya cara yang sama menawarkan barang dagangannya. Pembeli yang datang mencari besi beton sudah pasti diberi dua pilihan: besi full atau besi banci. Besi full merujuk pada besi beton dengan ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), sedangkan besi banci tak punya ukuran standar.

Tempo menemukan, misalnya, besi banci ukuran 8 milimeter jika diukur ulang diameternya tak seperti yang tertulis. "Makanya kami menyarankan kalau untuk keperluan ngedak (cor semen untuk atap) lebih baik yang full," kata seorang karyawan toko bangunan yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui pada Kamis pekan lalu. Alasannya, besi jenis ini lebih kokoh sehingga tidak perlu khawatir ambruk.

Masalahnya, dua jenis besi beton itu punya perbedaan mencolok lain yang sering menjadi pertimbangan. Soal harga, dua produk ini selisihnya bisa mencapai Rp 10 ribu per buah. "Kalau besi banci ukuran 8 milimeter hanya Rp 27.500 per buah, sedangkan besi full harganya Rp 36.500," ujar karyawan tersebut. Ukuran lain, misalnya 10 milimeter, dijual seharga Rp 52 ribu untuk non-SNI, sedangkan yang SNI Rp 57 ribu per buah.

Lantaran selisih harga yang cukup besar itulah besi beton banci kerap menjadi pilihan pertama para konsumen. Padahal, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) Hidajat Triseputro, besi beton banci berharga murah ini semestinya bukan untuk konstruksi. "Ini bahaya karena masif dijual di pasar kemudian dipakai konsumen untuk konstruksi," kata Hidajat saat ditemui di kantornya, Kamis pekan lalu.

Musababnya, cara pengolahan besi beton banci membuat spesifikasi dan kualitasnya tidak sesuai dengan standar keselamatan bangunan. Hidajat mengatakan besi tersebut merupakan produk hasil pengolahan pabrik peleburan baja yang menggunakan teknologi tungku…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…