Hari-hari Suram Joe Silinggar
Edisi: 51/18 / Tanggal : 1989-02-18 / Halaman : 90 / Rubrik : EB / Penulis :
BULAN Oktober dan November tahun lalu telah menorehkan dua catatan kaki yang penting bagi kalangan perbankan swasta di Jakarta. Sejak Pakto 27 -- deregulasi di bidang keuangan -- banyak orang menarik depositonya secara mendadak. Suhu suku bunga call money antarbank kontan naik tajam. Dan bank-bank kecil papan bawah sempoyongan dibuatnya.
Dua hari kemudian Gubernur Bank Indonesia Adrianus Mooy mempermaklumkan bahwa Bank Pertiwi dan Bank Marannu dinyatakan "kalah" alias tak boleh ikut kliring di BI. Vonis ini jatuh lantaran Pertiwi tak bisa menutup saldo negatifnya sampai Rp 30 milyar. "Pertiwi terpaksa kami skors," kata Mooy. "Skorsing itu kami lakukan karena Pertiwi tidak menunjukkan perbaikan," sahut Kepala Urusan Pasar Uang dan Giralisasi BI Dahlan Sutalaksana.
Tapi yang juga pedih adalah munculnya "memo Astra"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…