Islam Sebagai Baju Zirah Di ... ; Islam Di Kalangan Muda

Edisi: 11/19 / Tanggal : 1989-05-13 / Halaman : 74 / Rubrik : AG / Penulis :


HARI itu setelah usai salat lohor. Di serambi masjid di kampus IPB (Institut Pertanian Bogor) sekitar 75 orang muda, khusyuk mendengarkan uraian seorang pembicara. Mereka membahas cara memandikan dan mengafani jenazah. Ada gulungan kain mori, kapas, minyak wangi, tiga panci besar yang masing-masing berisi kertas bertuliskan "air tawar", "air sabun", dan "air kapur barus". Bahkan keranda. Dan seorang sukarelawan memerankan orang mati.

Acara itu menarik karena berlangsung di kawasan yang, menurut pandangan umum, bukan tempat mengomongkan agama. Mereka bukan dari lingkungan pesantren atau madrasah. Bukan pula di majelis taklim. Tidak juga dari IAIN.

Acara tadi sepele? Kegiatan tersebut sebagai segmen merebaknya semangat keagamaan di kampus-kampus. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, alhamdulillah, Islam beroleh tempat nyaman di sana. Sejak 1978 masjid-masjid kampus tumbuh menjamur, bahkan tak sepi dari jemaah. Kegiatan serta halaqah, pengkajian Islam, berjalan lancar.

Sekitar tahun itulah Islam, yang tanpa berkait pada organisasi ekstra misalnya HMI, mulai diterima di tengah mahasiswa. Sedang masjid di luar kampus juga dijubeli kalangad muda. Suasana ini, menurut Amien Rais, pengajar di UGM (Universitas Gadjah Mada), "indikator pasang naik di tengah pemuda Islam Indonesia" (lihat kolom Ramadarl di Kampus).

Lihatlah di lingkungan Universitas Indonesia di Depok. Masjid Ukhuwah Islamiyah di kampus baru UI itu kian ramai jemaah. Mereka sibuk dalam acara "program pembinaan ketakwaan" dan April barusan diisi dengan kuliah umum Menteri Azwar Anas. Selain ada program ISTI, Integrasi Studi Tentang Islam, ditambah yang lazim: buka puasa bersama, bursa buku salat tarawih sampai pengajian. Kiranya, masjid ini menyusul pamor Masjid Arief Rachman Hakim (ARH) di Salemba yang sudah lama jadi pusat kegiatan.

Yang lebih ingar ada di Yogyakarta. Seperti biasanya, jemaah Salahuddin UGM mengadakan RDK (Ramadan di Kampus). Kata ketua panitianya, Djoko Prasetyo, 21 tahun, kelebihannya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kegiatan dan peserta RDK kemarin tambah beragam, sehingga melibatkan 600 orang dalam kepanitiaan. Itu tidak hanya melulu dari lingkungan UGM, malah dari beberapa perguruan tinggi lain. Hampir seluruh mereka itu aktif menangani 20 macam kegiatan.

Ceramah Ramadan sudah pasti tak terlupakan. Nama para profesor dari berbagai kota, seperti Mukti Ali, Mubyarto, Deliar Noer, atau Baharuddin Lopa terjadwalkan di sana untuk menghadapi 5-6 ribu jemaah. Agaknya, ciri RDK adalah acara macam Pesantren Komputer, Pesantren Ramadan, Pesantren Seni, Kuliah Menjelang Pernikahan, Bina Wanita dan Keluarga, serta sejumlah yang lain. Bahkan panitia RDK ikut menyediakan penceramah untuk berbagai masjid lain yang ada di Yogya.

Suasana marak ini terasa pula di Masjid Universitas Airlangga Surabaya. Motornya adalah UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Ilam) yang berdiri sejak 1976. Demikian juga di Malang, seperti di Masjid Raden Fatah Universitas Brawijaya -- padahal masjid yang dibantu Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila seperti itu sering kurang laris di kalangan mahasiswa.

Kegiatan serupa yang jauh muncul mialnya di Universitas Riau. Di lingkungan kampus itu, 250-an mahasiswa aktif dalam kelompok yang mereka sebut Remaja Masjid Akramunnas. Mereka bukan cuma mengadakan acara rutin, melainkan juga mendatangi sejumlah sekolah negeri di Pakanbaru yang melarang siswinya berjilbab, berdialog dengan kepala sekolahnya.

Wajah keislaman juga masuk ke kampus swasta yang dahulu dianggap gersang, seperti di Universitas Trisakti Jakarta. Lima tahun lalu banyak dosen yang mengelak dirinya kentara sebagai muslim. "Khawatir konduitenya rendah," kata seorang pengajar. Kini malah mahasiswa muslim di Trisakti bisa menempelkan poster "Ramadan di Kampus" dan "Nuzulul Quran"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…