Persembahan Buat Siwa, Sang Perusak
Edisi: 03/19 / Tanggal : 1989-03-18 / Halaman : 35 / Rubrik : AG / Penulis :
INILAH peristiwa yang cuma sekali dalam 10 tahun. Masyarakat Hindu Bali, Rabu pekan lalu persis sehari sebelum Hari Raya Nyepi -- melaksanakan upacara Panca Walikrama yang juga disebut Panca Balikrama, upacara sekali dalam 10 tahun itu. Bertempat di Pura Besakih, pura terbesar di Bali, sekitar 65 km di sebelah timur Denpasar, dan berjalan sebagaimana umumnya: meriah, penuh warna-warni. Sebagai upacara keagamaan besar, bau keriaan sudah terasa jauh-jauh hari. Pura, tentu saja, sudah didandani. Di Jaba Tengah -- satu dari tiga kompleks persembahyangan -- dibuatkan bangunan kecil beratapkan ilalang. Ada pula bangunan terbuka. Juga hamparan tikar pada tanah. Itulah yang dipakai untuk acara yang dinamai tawur, yang berarti korban suci. Hiasana-hiasan pun meronai bangunan itu. Payung, umbul-umbul, juga kain beragam warna. Utara didominasi hitam. Timur serba putih. Selatan warna merah. Sedangkan barat warna kuning. Ada pula dua gunungan tinggi yang disusun dari jajanan dan cacahan daging babi. Ida Bagus Oka Punyatmaja, Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), membacakan sambutannya. Upacara itu, katanya, "Pemujaan…
Keywords: Nyepi, Hari Raya Nyepi, Bali, Hindu, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…