Pada Bulan Suro Itu ...

Edisi: 25/18 / Tanggal : 1988-08-20 / Halaman : 107 / Rubrik : KL / Penulis : KAYAM, UMAR


PADA hari Ahad Wage, 14 Agustus 1988, bulan Suro datang lagi. Pada hari itu orang-orang Jawa yang masih memperhitungkan hitungan tahun ciptaan Sultan Agung, sebagai hari yang keramat, kembali merayakannya dengan penuh khidmat dan lambang.

Hari tersebut adalah hari pergantian tahun, hari yang melangkahi suatu saat kritis. Maka, ia tidak boleh dilewatkan dengan begitu saja. Hari yang mengantisipasi suatu perubahan -- bagaimanapun perubahan itu sosoknya nanti haruslah disambut dengan penuh roso khidmat.

Keris, tombak, cundrik, dan segala macam pusaka yang lain dikeluarkan dari khazanah keraton dan rumah-rumah yang menyimpan impiannya. Mereka dibersihkan (orang Jawa menyebutnya: diucikan), dibacakan mantra dan doa agar senjata-senjata itu tetap ampuh, bertuah, dalam menjaga keselamatan yang memilikinya.

Di Solo pusaka-pusaka Keraton Mangkunegaran dan Kasunanan dikeluarkan dan diarak keliling kota pada malam Suro itu, untuk memberi berkah kepada rakyat yang pada berjubel di sepanjang jalan yang dilalui iringan tersebut. Dari Keraton Sunan Pakubuwono iringan pusaka itu bahkan didahului oleh Kiai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…