GEPENG

Edisi: 17/18 / Tanggal : 1988-06-25 / Halaman : 96 / Rubrik : KL / Penulis : KAYAM, UMAR


GEPENG meninggal. Barangkali sejak Bing Slamet, tidak ada kematian seorang pelawak mendapat perhatian begitu besar dari masyarakat.

Juga seperti pendahulunya itu, Gepeng mendapat penghormatan oleh deretan beribu manusia sepanjang jalan yang dilalui kereta jenazahnya, oleh lebih banyak lagi orang yang berjubelan di makam Banalaya dan liputan media massa di halaman depan mereka. Semua menundukkan kepala, menunjukkan simpati mereka dan tidak habisnya menyesali kepergian yang terlalu cepat dari pelawak itu.

Barangkali lebih dari tokoh masyarakat lainnya, jarak seorang pelawak yang populer dengan khalayaknya jauh lebih dekat dan akrab, dan dengan demikian dituntut secara lebih keras oleh masyarakat. Pelawak yang populer terus dituntut agar ia tampil lucu. Sekali ia tidak berhasil tampil lucu, khalayaknya akan menghukumnya dengan meninggalkannya.

Padahal, apakah sesungguhnya lucu itu? Lucu adalah pengenalan kembali hal-hal yang sesungguhnya pernah lewat dalam kehidupan sehari-hari kita, namun luput kita catat sebagai fenomena yang istimewa. Pelawak menunjukkan kepada kita akan keistimewaan fenomena…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…