Hb X: Menunggu Wangsit ?
Edisi: 33/18 / Tanggal : 1988-10-15 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis :
PERTANYAAN besar setelah kepergian Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Siapakah yang menggantikannya di keraton? Banyak orang yang menyebut K.G.P.H. Mangkubumi, 42 tahun, anak urutan kelima dari 22 putra-putri Sultan, dan lelaki yang tertua. "Putra paling tualah yang berhak menggantikan Hamengku Buwono IX," kata G.B.P.H. Poeroebojo, 82 tahun, kakak Hamengku Buwono IX. Namun, Mangkubumi sendiri tidak dapat memastikan apakah ia bakal terpilih sebagai Hamengku Buwono X. "Itu semua harus dimusyawarahkan dulu," katanya. "Dalam masa berkabung seperti ini, tidak baik bicara soal itu. Nanti saya dikira nggege mongso (mumpung)."
Mangkubumi bertemu Almarhum terakhir kali pada 25 September 1988 ketika pamit pulang setelah mengantar ke Tokyo. Ia tidak menerima pesan apa pun dari Ayahanda. Juga tidak mengenai Kiai Joko Piturun -- keris pusaka yang biasa disampaikan oleh raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat kepada calon penggantinya.
Tapi memang ada abdi dalem, yang dekat dengan Sri Sultan, yang menilai bahwa Mangkubumi layak sebagai pengganti. Ia adalah Ki Juru Permono, 70 tahun, dari Sleman, yang kabarnya sering dimintai pertimbanan oleh Sri Sultan. Katanya. sejak dahulu Sri Sultan seperti sudah punya firasat bahwa Mangkubumi layak menduduki takhta. Sebab, katanya lagi, dialah yang "dititipi untuk menjadikan Mangkubumi sebagai manusia bijaksana". Pesan itu disampaikan Sri Sultan lewat seorang utusan.
Sementara pengganti Hamengku Buwono IX belum diputuskan, menurut kalangan istana, pengambilan keputusan penting dilakukan oleh Mangkubumi. putra tertua K.R.Ay. Widyaningrum, bersama Gusti Kanjeng Ratu Anom, putri tertua G.R.Ay. Pintokopurnomo. G.K.R. Anom kini di Ujungpandang mengikuti suaminya, Letkol. Budi Permana alias K.P.H. Hadibroto.
Sementara itu, G.B.P.H. Hadikusumo juga menyatakan bahwa yang tertua di antara 22 putra-putri Sri Sultan adalah Mangkubumi. "Tapi karena selama ini tidak ada putra mahkota, maka semua putra punya hak sama," kata Rektor Universitas Proklamasi Yogyakarta itu. Soal "hak yang sama" ini juga dilontarkan Mangkubumi, "pangeran lurah" bagi adik-adiknya.
Meski lebih banyak giat di luar keraton tidak berarti Mangkubumi, yang juga Ketua DPD Golkar Daerah Istimewa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?