MENGAMANKAN PALAPA

Edisi: 04/17 / Tanggal : 1987-03-28 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis :


SORAK-SORAI menggema di stasiun pengendali utama (SPU) Cibinong, Ahad pagi, 22 Maret lalu. Ada apa? Ledakan kegembiraan itu meletup setelah dicekam oleh perasaan waswas menunggu roket AKM (Apogee Kick Motor) di pantat Palapa dapat dinyalakan.

Proses itu penting. Sebab, bila gagal, nasibnya bisa serupa dengan saudara tuanya B2 yang kini nongkrong di gudang Hughes Aircraft Systems International (HASI) di El Segundo, California,

AS. Satelit itu bersama kembarnya, Westar VI, tersesat dalam orbit yang salah ketika diluncurkan, 1984.

Akibatnya, konsorsium penanggung asuransi menyatakan kedua satelit sebagai "total loss" alias Perumtel mendapat santunan penuh sebesar US$ 75 juta dan satelit itu berpindah milik ke konsorsium asuransi. Hal serupa juga terjadi pada Western Union, pemilik Westar VI.

Tak disangka, kedua satelit yang melayang di orbit sesat itu bisa digaet kembali oleh badan ruang angkasa AS (NASA) hanya dengan ongkos US$ 11 juta. Padahal, Perumtel sempat membayar US$ 35 juta untuk si B2 itu. Jadilah ia dititipkan pemiliknya di gudang HASI sambil menunggu pembeli.

Si kembar hilang itu kemudian ditawarkan US$ 25 juta sebuah kepada Perumtel dan Western Union, pemilik semula. Tapi mereka tak berminat. Mungkin masih trauma pada kejadian sial sebelumnya. Akhirnya, Perumtel pun memutuskan untuk membeli satelit sejenis yang baru, seharga US$ 40,7 juta. Si B2 pun mulai terlupakan.

Pandangan ini berubah 180 derajat ketika Palapa B1 tiba-tiba teler dan bergeser dari tempat mangkalnya hampir 36.000 km di atas Pontianak.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?