Mengangkat Citra Galatama

Edisi: 47/16 / Tanggal : 1987-01-17 / Halaman : 76 / Rubrik : OR / Penulis :


KRAMA Yudha juara lagi, dan Galatama mulai dicintai. Itulah gambaran yang ada di Stadion Utama Senayan Jakarta Minggu malam, 11 Januari lalu. Disaksikan Wapres Umar Wirahadikusumah dan sekitar 50.000 penonton, pertandinan grand final Galatama itu tampak hidup. "Para pemain sudah memberikan permainannya yang terbaik," kata beberapa pengamat sepak bola senada. Tontonan yang disuguhkan Krama Yudha lawan Pelita Jaya itu berkesudahan 1-1 (1--O). Tapi, dari 16 pertandingan yang diikuti 9 klub Galatama, Krama Yudha telah mengumpulkan nilai 35, unggul satu nilai dibanding Pelita Jaya yang 34.

Sejak Galatama diperkenalkan, Maret 1979, pasang surut memang terjadi. Mulai dari skor bisa diatur, adu jotos karena wasit yang brengsek, lalu soal pemain asing, sampai pula soal manajemen kampung. Akibatnya, jumlah penonton turun drastis. Ada misalnya, pertandingan yang cuma ditonton ratusan orang. Tapi, sekarang, jumlah penonton mulai membaik lagi hingga mencapai 3.000-10.000 setiap pertandingan.

Semaraknya pertandingan Galatama ini memang tak lepas dari munculnya klub baru Pelita Jaya, Jakarta. Hujan gol seperti 10--0, 14-0, seperti kompetisi yang sudah-sudah tak pernah ada. Jumlah gol terbanyak hanya tercipta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…