FILM AMERIKA, WAJAH AMERIKA

Edisi: 11/17 / Tanggal : 1987-05-16 / Halaman : 26 / Rubrik : REF / Penulis :


DI Hollywood, di kalangan raja-raja film, pernah terkenal ucapan berikut, "If you-want to send a message call Western Union."

Implikasi ucapan itu: film adalah arang hiburan. Sebagai barang hiburan, maka masalah yang kontroversial harus senantiasa dihindari. Anda tidak bisa menghibur dengan kisah-kisah yang tidak menyenangkan. Di antara kisah-kisah yang tidak menyenangkan, salah satu, ialah tentang perang. Terutama tentang perag yang tidak memperoleh kesatuan pendapat dari publik. Contohnya: Perang Vietnam adalah perang besar yang melibat Amerika tanpa kesatuan pendapat sama sekali.

Topik perang bukanlah masalah asing bagi Hollywood. Bahkan, hingga tahun-tahun terakhir ini, film perang yang menggambarkan keterlibatan Amerika pada Perang Dunia II masih sering dibuat. Dan, seperti kita ketahui, dalam semua film itu dengan jelas diperlihatkan garis pemisah antara the bad and the good guy. Amerika tentu saja masuk golongan terakhir. Yang masuk golongan pertama senantiasa digambarkan secara karikatural, sederhana, dan kadang konyol. John Wayne barangkali adalah tokoh yang segera melintas di benak kita lika film-film perang tempo dulu menjadi pembicaraan. Ia selalu muncul dengan hebat, bersih, dan menang.

Hollywood tidak begitu saja membuat film perang, kendati Eropa sudah dibakar perang. Politik isolasi membuat Amerika sedapat mungkin menghindari perang. Ketika secara berangsur-angsur berita mengenai kekejaman fasis Jerman, Italia, dan Jepang tersebar di masyarakat Amerika, perasaan tidak mau tahu akhirnya toh harus ditinggalkan. Puncak perubahan sikap datang ketika Pearl Harbour menjadi sasaran pengeboman Jepang.

Setelah itu, Amerika secara penuh dan sungguh-sungguh terlibat perang. Sutradara Frank Capra mendapat tugas dari Washington untuk menggelorakan semangat Amerika menegakkan kemerdekaan, yang telah dirampas dan diinjak-injak kaum fasis di Eropa dan Asia. Statistik menunjukkan: sejak 1942 hingga 1945, 28% film keluaran Hollywood berkisah tentang perang.

Semangat Hollywood pada Perang Dunia II belum lagi padam ketika Perang Korea berkecamuk. Di sana, sekali lagi Amerika melihat dirinya sebagai the good guy. Selama Perang Korea, yang relatif singkat, Hollywood menghasilkan 12 film mengenai perang ini.

Perang Vietnam adalah perang paling tidak populer bagi Amerika. Perang ini sebenarnya tidak pernah dimulai dengan suatu pernyataan perang. Amerika terlibat di Vietnam secara berangsur-angsur. Bermula dengan pengiriman sejumlah penasihat militer mendampingi pasukan Vietnam Selatan bertempur melawan tentara Vietnam Utara. Ketika pasukan yang dinasihati mulai kelabakan, Amerika berangsur-angsur mengambil alih komando.

Mula-mula Washington masih berusaha meyakinkan diri bahwa Vietnam adalah Korea. Ternyata, keadaan sudah jauh berbeda. Dunia tidak lagi bisa hanya dilihat sebagai Barat dan Timur, Komunis dan anti-Komunis.

BUKAN cuma dunia yang berubah. Amerika juga sudah bukan Amerika yang terlibat Perang Dunia II. Ketika Perang Vietnam berkecamuk, Amerika sedang dilanda macam-macam masalah. Di antaranya, baby boom, akibat langsung dari perang yang dulu, yang sudah memasuki masa dewasa. Generasi ini, yang tumbuh dengan televisi, mengalami kesenjangan parah dengan orang tua mereka. Generasi ini, dikenal dengan sebutan generasi bunga, merupakan tokoh utama dalam pemberontakan kampus di berbagai kota Amerika. Generasi bunga ini digambarkan dengan sangat bagus, antara lain dalam film Hair.

Bersamaan dengan konflik generasi ini, timbul masaalah rasial. Orang-orang hitam menuntut persamaan hak. Ini adalah masa populernya Martin Luther King. Meski King menyerukan gerakan antikekerasan, tidak urung terjadi juga kekerasan di trbagai penjuru Amerika. Pada 1967 saja tercatat seratus kota di Amerika dilanda kerusuhan rasial. Puncak kerusuhan ini adalah terbunuhnya King di Memphis, Tennesse, April 1968.

Sementara Amerika sibuk memerangi komunis di Vietnam, di Timur Tengah juga terjadi perang. Salah satu akibatnya ialah terjadinya embargo minyak. Masalah yang terakhir ini memperparah ekonomi Amerika, yang harus memikul beban perang di Asia Tenggara. Amerika yang makmur selepas Perang Dunia II sudah tidak ada. Kenyataan inilah yang harus dihadapi generasi muda negeri itu.

Barangkali yang paling mencekam orang-orang Amerika ialah peliputan Perang Vietnam. Inilah perang pertama yang disiarkan secara langsung ke kamar tidur warga negeri itu. Suasana perang-perang sebelumnya hanya mereka bayangkan lewat laporan wartawan surat kabar dan majalah serta film-film propaganda yang sudah disanitasi. Lewat peliputan Perang Vietnam, kematian yang sering amat mengerikan merupakan tontonan tetap sebelum orang-orang Amerika berangkat tidur setiap malam.

Masalah-masalah yang dihadapi Amerika itu menimbulkan pemikiran dan aksi yang pada dasarnya mempertanyakan kembali nilai-nilai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

R
REVOLUSI INDONESIA DALAM FILM-FILM
1990-11-10

Salim said mengupas perkembangan film indonesia. dikupas berbagai jenis film yang berkaitan dengan sejarah revolusi…

D
DARI RAMAYANA SAMPAI RENDRA
1990-11-10

Sejarah dan perkembangan taman ismail marzuki. muncul aktor dan aktris, sejumlah sutradara dan kelompok-kelompok teaternya.…

P
PERISTIWA "MANIKEBU": KESUSASTRAAN
1988-05-21

Kesaksian goenawan mohamad tentang peristiwa manifes kebudayaan (manikebu) di tahun 1960-an. manikebu kemudian diserang pki…