BRENGSEK, KATA ABURIZAL BAKRIE

Edisi: 14/17 / Tanggal : 1987-06-06 / Halaman : 64 / Rubrik : OR / Penulis :


LAGI-lagi tim bulu tangkis Inlonesia jeblok. Tak satu pun pemain Indonesia yang bisa maju ke babak final kejuaraan dunia bulu tangkis di Beijing dua pekan silam. Sementara itu, Cina mengukir sejarah, dengan menjadikan diri satu-satunya negara yang pernah memborong semua gelar dalam kejuaraan dunia bulu tangkis yang sudah lima kali berlangsung.

Bagi Indonesia - yang turun dengan jumlah pemain terbanyak sejak Kejuaraan Dunia 11 (1980 di Jakarta - inilah pil pahit kedua yang harus ditelan. Dalam kejuaraan IV di Calgary, Kanada (1985), Indonesia juga tak mendapat sebuah gelar. Indonesia memang bukan lagi superpower dalam bulu tangkis. "Pemainnya, sih, sudah tidak punya anggapan begitu, hanya orang di luar lapangan yang masih menganggap kita besar," ujar Christian Hadinata, pelatih ganda putra. Spesialis ganda ini tak menunjuk jelas siapa yang dimaksudkannya.

Tapi, Ivanna Lie, 27 tahun - yang pernah mengalahkan semua pemain putri terbaik dunia - lebih gamblang. "Heran, mengapa pengurus masih saja menganggap kita besar. Kita yang main, sih, sudah menyadari bahwa kita tertinggal. Coba,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…