Profesor Tak Harus Botak
Edisi: 48/16 / Tanggal : 1987-01-24 / Halaman : 59 / Rubrik : PDK / Penulis :
KEPALANYA botak, dan ia linglung. Di depan kelas, tokoh ini suka kebingungan mencari kaca matanya. Padahal, benda itu jelas-jelas bertengger di hidungnya. Itulah gambaran seorang profesor yang umum dikisahkan di mana-mana.
Ternyata, karikatur seperti itu memang dekat dengan kenyataan - bukan soal botak dan linglungnya, melainkan makna olok-olok itu. Di perguruan tinggi Indonesia, seorang dosen baru diangkat menjadi profesor bila sudah berpangkat IV/D, atau lektor kepala. Itu berarti, setidaknya, sang dosen sudah berusia hampir setengah abad. Sebab, untuk mencapai pangkat tersebut prosesnya lama.
Tapi, bila kini kriteria pengangkatan profesor dipersoalkan, bukan untuk menghilangkan gambaran karikatural yang lucu itu. Memang ada hal yang dianggap kurang pas dalam pengangkatan profesor selama ini. Adalah Prof. Dr. Fuad Hassan sendiri yang mengatakan bahwa, "Banyak profesor yang belum menjalankan peran dan kedudukannya sebagai pengajar utama di perguruan tinggi," ketika membuka Rapat Kerja Nasional Rektor Perguruan Tinggi Negeri, Kamis pekan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…