Dari Sudirman Hingga Try Sutrino
Edisi: 17/16 / Tanggal : 1986-06-21 / Halaman : 18 / Rubrik : NAS / Penulis :
JABATAN Kepala Staf Angkatan Darat mulai dikenal pada tahun 1948. Sebelumnya pimpinan tentara, yang berada di tangan Jenderal Sudirman, hanya dikenal dengan nama Panglima Besar.
Nama yang terakhir ini sebutan yang bukan berasal dari pemerintah. Melainkan datang dari para pimpinan pasukan yang berkumpul di Yogyakarta, 12 November 1945, untuk memilih satu dari mereka yang menjadi pemimpin tentara.
Jabatan KSAD muncul lewat proses reorganisasi dan rasionalisasi (rera), yang mula-mula dilancarkan oleh pemerintahan Kabinet Amir Syarifuddin, 1947.
Ihwal rera ini memang tidaklah sederhana. Secara singkat, ia muncul akibat keterlambatan pemerintah membentuk tentara. Sebab, sebelum reorganisasi dan rasionalisasi itu para pemuda pejuang yang berhasil merampas senjata dari Jepang telah duluan membentuk barisan-barisan bersenjata sendiri. Maka, ketika pemerintah pada akhirnya membentuk badan ketentaraan, otonomi tentara sudah telanjur lahir. Puncak otonomi itu tercapai ketika Sudirman, seorang komandan dari Banyumas, terpilih menjadi Panglima Besar itu.
Diperlukan waktu yang cukup lama, sebelum pada akhirnya Kabinet Sutan Sjahrir (November 1945-Juni 1947) menerima Panglima Besar pilihan tentara itu. Sejak itu memang sudah terlihat tidak serasinya hubungan antara sipil dan militer di Indonesia. Hubungan yang kurang serasi itu menjadi makin mencolok tatkala Sudirman, sebagai "Bapak Tentara", lebih berperan sebagai bapak dari "anak-anak"-nya tinimbang menjadi pejabat pemerintah di bidang pertahanan.
Keadaan seperti ini jelas tidak membahagiakan bagi pemerintah. Sebab, bagaimanakah bisa menjalankan pemerintahan dalam keadaan perang jika tentara mempunyai kebijaksanaannya sendiri? Ini bukannya tidak disadari oleh Sudirman. Soalnya ialah pertikaian yang hebat antara golongan oposisi dan pihak pemerintah, pada saat negara terancam bahaya pemusnahan oleh tentara Kerajaan Belanda, dianggap tidak beres oleh Sudirman. Maka, Sudirman pun melihat anak-anaknya sebagai lebih mewakili perjuangan. Tekanan ini makin mendapatkan bentuknya, terutama, karena di mata Sudirman dan para…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?