YANG ANGKER DAN YANG SURAM DI PELABUHAN ; ADA APA BEA CUKAI?

Edisi: 08/15 / Tanggal : 1985-04-20 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :


SEMBARI tertawa gembira, Umar, seorang petugas lapangan sebuah perusahaan EMKL (ekspedisi muatan kapal laut) di Surabaya, berkata "Sekarang, berakhirlah masa jaya raja-raja berseragam abu-abu itu." Umar; yang menolak mengungkapkan namanya yang sebenarnya, malah menyesalkan mengapa baru 1 Mei mendatang pemangkasan wewenang "para raja" itu dimulai. "Mengapa tidak mulai Senin ini saja?"

Para raja yang dimaksud Umar tak lain adalah petugas Bea & Cukai. "Selama ini mereka seenaknya memingpong kami. Mereka berlagak seperti raja, main perintah, minta duit, baru mau teken. Mereka memeras keringat kami," katanya.

Suara seperti yang diungkapkan Umar, belakangan ini, memang sering terdengar. Banyak kalangan yang gembira dengan turunnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1985, 4 April lalu, yang menyunat wewenang dan tugas Bea & Cukai (BC). Instansi ini selama ini memang dianggap sebagai momok oleh banyak pihak. Pengurusan dokumen pabean, yang sengaja diperpanjang prosedurnya, dibebani biaya siluman yang cukup tinggi. Mulai I Mei nanti, wewenang ini dipangkas, dengan keluarnya berbagai peraturan yang merupakan pelaksanaan Inpres 4/1985, pekan lalu.

Tugas BC memeriksa barang ekspor dan impor nantinya akan diganti oleh surveyor. Yang masih diperiksa BC menurut Surat Keputusan Bersama (SKBj Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Indonesia 11 April lalu sangat terbatas. Antara lain: barang diplomatik, barang pindahan, minyak bumi mentah, bahan peledak, peluru, senjata dan alat perlengkapan ABRI, hibah dari negara lain, serta permata, barang kesenian, dan logam mulia. Selain itu: barang dagangan yang nilainya kurang dari US$ 5.000.

Bisa dimengerti bila belakangan ini wajah banyak petugas BC kelihatan suram. "Ini betul-betul merupakan mosi tidak percaya kepada aparat sendiri," kata seorang karyawan BC. Ia mempersoalkan kepercayaan begitu besar yang diberikan pemerintah Sekalipun sudah turun Inpres 4, uang siluman di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?