HUTAN DAN NEOKOLONIALISME

Edisi: 44/22 / Tanggal : 1993-01-02 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis :


PADA usia 66 tahun, Prof. Otto Sumarwoto tetap bugar dan gesit. Mungkin
berkat hobinya jalan kaki tiap pagi. Pensiunan Kepala Pusat Penelitian Sumber
Daya Alam dan lingkungan dari Universitas Padjadjaran, Bandung, ini memang
jarang naik mobil. Ini demi lingkungan. Ia dan keluarganya juga tak memakai
bahan aerosol yang mengandung CFC -- bahan gas yang merusak lapisan ozon.
Pekan silam, pengarang beberapa buku ekologi ini menerima Ahmad Taufik dari
TEMPO untuk sebuah wawancara. Petikannya:
; Kritik dan boikot negara maju terhadap pembabatan hutan tropis di Indonesia
ternyata cukup gencar. Bagaimana pendapat Anda?
; Masalah hutan tropis sebenarnya menyangkut hanya sepertiga dari hutan global
yang harus dijaga. Saya tidak menyangkal bahwa ada kerusakan hutan di
Indonesia. Tapi di samping itu ada kerusakan hutan yang lebih hebat yang
terjadi di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada. Penipisan hutan, yang bisa
berdampak pada pemanasan global dan punahnya keanekaragaman hayati, harus
ditangani. Dan penanganan itu sekaligus, pada hutan tropis maupun hutan
nontropis. Kerusakan hutan nontropis lebih besar, sedangkan masyarakatnya jauh
lebih mampu dari masyarakat daerah tropis. Tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?