Bisnis Di Atas Ring Tinju
Edisi: 28/15 / Tanggal : 1985-09-07 / Halaman : 25 / Rubrik : OR / Penulis :
ELLYAS Pical, juara dunia yang baru dua pekan mempertahankan gelarnya, akhirnya mengaku: ia pun sebenarnya tak begitu puas dengan hasil kemenangannya atas Wayne Mulholland. "Beta sudah latihan begitu berat. Tapi, kalau baru dua-tiga ronde, lawan sudah jatuh dan terus takut main semua latihan yang beta terima dari bos jadi percuma. Penonton kurang puas dan kasihan, mereka sudah keluar uang banyak buat beli karcis," katanya kepada TEMPO.
Ditemui ketika sedang santai di rumah salah seorang saudaranya, di daerah Karet Tengsin, Jakarta, Elly, 25, mengatakan "Payah, beta belum keluarkan pukulan keras, dia sudah takut." Karena itu, "Lain waktu, beta mau bilang sama promotor, supaya cari lawan yang seimbang buat beta," kata bujangan asal Saparua itu, sambil meremas-remas tangannya.
Mengapa petinju seperti itu yang dihadapkan Boy Bolang pada Elly ? Promotor itu, yang untuk pertandingan yang diaturnya mendapat komisi sekitar Rp 33 juta, hanya tertawa lebar. "Ada beberapa pertimbangan. Intinya adalah paduan antara pertimbangan bisnis dan keharusan untuk melanggengkan gelar juara dunia di tangan Elly," kata promotor yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…