Kumpul Kerbau Liar
Edisi: 31/14 / Tanggal : 1984-09-29 / Halaman : 83 / Rubrik : KL / Penulis : SINGARIMBUN, MASRI
ENTAH apa gerangan sebabnya, yang jelas, di dalam kamus Poerwadarminta, Baoesastra Djawa (1939), tidak tercantum kumpul kebo. Apakah perkawinan demikian belum dikenal sebelum Perang Dunia II? Tapi di dalam kamus yang mengesankan itu sudah tercantum pisah kebo: pepisahan nanging durung pegatan. Berpisah tapi belum bercerai. Jadi, apa beda pisah kebo dengan purik? Menurut Poerwadarminta, purik adalah meninggalkan istri atau suami karena pertengkaran. Kita lalu bisa berspekulasi: mungkin kumpul kebo jupa dimasukkan ke dalam kamus itu. Dan mungkin pisah kebo adalah berpisahnya mereka yang kumpul kebo.
Istilah kumpul kebo mendadak sontak menjadi tenar sejak soal hidup bersama 29 pasangan pelajar, mahasiswa dan karyawan di Yogyakarta disingkap oleh penelitian kelompok Dasakung. Mereka berpacaran tetapi derajatnya lebih tinggi dari berpacaran biasa. Tidak cuma makan bersama, mencuci bersama, rekreasi bersama, tapi juga tidur bersama. Mayoritas (18 pasang) tidur bersama selama 5-7 malam dalam seminggu. Selebihnya tidak selama itu tiap minggunya.
Kehidupan seks mereka tidak diteliti Dasakung. Cuma tersirat. Kalau sudah tidur bersama sekian malam dalam seminggu, masak tidak hubungan seks. Juga tidak diketahui…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…