Dicalonkan Sebagai Wakil Presiden
Edisi: 01/13 / Tanggal : 1983-03-05 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
TATKALA meninjau kesiapan keamanan Sidang Umum MPR di kompleks Senayan Jumat pagi lalu, Pangkopkamtib Laksamana Sudomo sempat mencoba kursi buat wakil presiden yang terletak di sebelah kiri meja pimpinan. "Tempat duduknya enak," kata Sudomo sambil tertawa. Bangkit berdiri, ia kemudian berkata pada para wartawan "Pokoknya yang ingin tidak mendapat, yang mempersiapkan diri juga tidak berhasil, tapi yang tidak inin dan tidak mempersiapkan diri malah yang mendapat."
Teka-teki Sudomo itu ternyata terjawab hari itu juga. Di kediaman Pak Harto, Jalan Cendana 8, Jakarta Pusat, pagi itu Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan R. Soekardi mengungkapkan satu nama calon wakil presiden untuk priode 1983-1988: Umar Wirahadikusumah.
Banyak yang kaget. Nama Umar Wirahadikusumah selama ini memang tidak tercantum dalam "daftar nominasi". Ia malah dianggap "tidak masuk hitungan". Namun kejutan itu akhirnya memang terjadi: Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (Bapeka) Jenderal (Pur) Umar Wirahadikusumah, 59 tahun, yang tampaknya memang tidak ingin dan tidak mempersiapkan diri menjadi wapres, malah yang terpilih menjadi calon.
Soekardi mengunghapkan nama Umar atas nama tiga fraksi terbesar di MPR: F-KP, F-ABRI dan F-Utusan Daerah yang secara bersama menguasai sekitar 83% dari 920 kursi MPR - setelah pimpinan ketiga fraksi tersebut berkonsultasi dengan Presiden Soeharto. Belum adapenjelasan yang pasti kapan konsultasi itu pertama kali diadakan. Yang baru dikemukakan adalah pokok pembicaraan. Dua masalah yang dikonsultasikan adalah bahan-bahan yangtelah diputuskan Badan Pekerja (BP) MPR, berupa Rancangan Ketetapan (Rantap) dan Rancangan Keputusan (Rantus) serta personalia calon preslden dan wapres.
Menurut Soekardi, dalam pertemuan itu tri fraksi memohon sekali lagi kesediaan Presiden Soeharto untuk dicalonkan lagi sebagai presiden periode 5 tahun mendatang. "Penegasan kembali ini penting sekali bagi tri fraksi karena pada tanggal 8 Maret, yaitu 3 hari sebelum Sidang Umum MPR berakhir, fraksi-fraksi sudah harus mengajukan calon mereka untuk jabatan presiden," ujar Soekardi.
Dan kepada pimpinan tri fraksi tersebut, yakni: soekardi, Sapardjo dan Cosmas Batubara (I:-KP), Soenanda Prijosoedarmo dan ladi Thayeb (Utusan Daerah) serta Kharis Suhud dan Soebijono (F -ABRI), Pak Harto menyatakdn kesediaannya untuk dicalonkan kembali, "jika dikehendaki rakyat dan bila MPR mencalonkannya".
Mengenai calon wapres, kata Soekardi, setelah melalui serangkai tukar pikiran antara tri fraksi, Pak Harto terdapat "kesamaan pandangan" untuk mengajukan calon tunggal Umar Wirahadikusumah. Belum ada keterangan yang positif dari mana mula-mula nama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?