Edaran Akhir Tambunan
Edisi: 15/13 / Tanggal : 1983-06-11 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :
DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara mendadak sepi. Seumlah anggota yang sebelumnya sering memberikan keterangan pers tiba-tiba "bungkam" sejak dua pekan terakhir. Ada gerakan tutup mulut? Ternyata tidak.
Adapun penyebabnya: Surat edaran Gubernur E.W.P. Tambunan. Gubernur yang suka mengenakan pakaian teluk belanga, berpeci merah dan pekan depan akan mengakhiri masa tugasnya itu rupanya mengikuti "pepatah": harimau mati meninggalkan belang, "gubernur berhenti meninggalkan larangan," kata seorang anggota DPRD di Medan.
Akhir Mei lalu para anggota DPRD Sum-Ut menerima tembusan surat edaran gubernur yang ditujukan pada semua bupati dan walikota Sum-Ut. Intisari isinya: "Untuk mencapai tertib pemerintahan di daerah, semua pemberitaan, tanggapan dan pendapat DPRD harus disalurkan meialui pimpinan DPRD." Selama ini, kata edaran tersebut, keterangan pers anggota DPRD selalu tidak selaras dengan pola kebijaksanaan pemerintah daerah dalam penyelesaian masalah yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?