BERBURU HARTA KARUN

Edisi: 33/13 / Tanggal : 1983-10-15 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


BERBURU harta karun kini merupakan modern yang berkembang pesat. Setidaknya di negeri maju, tempat orang tidak lagi terlalu memikirkan kebutuhan hidup sehari-hari . "Dengan modal beberapa poundsterling, siapa saja bisa membeli pelacak logam (metal detector) dan melancarkan perburuannya di alam bebas," demikian tulis Derek Wilson dalam majalah The Sunday Times. Orang Inggris menyebut hobi baru ini teeaitching. Ini sebenarnya lafal Inggris dari ejaan THing - singkatan Treasure Hunting.

Derek Wilson sendiri adalah penyusun, The World Atlas of Treasure yang berisi peta lokasi harta karun di seluruh dunia. Bagaimana ia memperoleh bahan untuk membuat peta tersebut, dan apakah petanya dapat dipercaya, wallahualam. Tapi sejak buku itu terbit, 1981, dan kemudian 1982, ia menerima banyak surat yang menanyakan keterangan terperinci lokasi yang dipetakannya.

Sebagaimana lazimnya pemburu, saat paling menggetarkan ialah ketika hasil buruannya hampir diraih tangan. Tantangan yang dihadapi sangat besar dan banyak. Jika harta terpendam di laut, sipemburu harus pandai menyelam - harus mempunyai fisik yang kuat. Belum lagi kemungkinan menhadapi ancaman ikan hiu. Sejak Juli yang lalu, dua pemburu harta karun berkebangsaan Inggris ditahan pemerintah Vietnam. Mereka mendarat tanpa izin di sebuah pulau wilayah Vietnam yang diduga menyimpan harta karun Kapten Kidd yang terkenal itu.

Tapi nasib baik mengiringi David Allen dan Gerry van Niekerk yang berburu di laut Afrika Selatan . Tak tanggung-tanggung penemuan mereka: 30 ton tembaga batangan, yang berubah warna menjadi hijau karena lama terendam air laut, meriam-meriam perunggu, dan berpeti-peti perak. Barang-barang ini adalah muatan kapal Dodington, milik The East Indian Company alias EIC VOC-nya Inggris - yang tenggelam 200 tahun lalu . Penemuan mereka dianggap kejadian paling penting dalam arkeologi lautan tahun-tahun belakangan ini. Lebih menarik lagi: tenggelamnya kapal Dodington itu merupakan kejadian paling "romantis" dalam sejarah Inggris.

Pada 1754, Robert Clive, yang sudah harum namanya sebagai pahlawan yang menegakkan kolonialisme Inggris di India, diperintahkan kembali ke negeri itu oleh para direktur ElC. Ia akan memangku jabatan wakil gubernur Madras. Maka musim semi 1755 ia meninggalkan Inggris, kemudian dalam lima tahun berikutnya menaklukkan Benggala, provinsi India terkaya.

Beberapa minggu sebelum berangkat, 1755, Clive sudah memesan kapal Dodington. Sebagian barangnya sudah dimuat, termasuk sebuah peti bertanda 'R.C. No. 1' yang berisikan œ 3.000 mata uang emas. Tapi pada saat-saat terakhir ia diperintahkan naik kapal lain. Dodington tetap berlayar sebagai salah satu anggota konvoi Clive. Ketika sampai di Tanjung Harapan, kapal ini segera meninggalkan kapal-kapal lainnya semata-mata karena ingin lebih dulu sampai. Dan ia memang benar-benar sampai - bukan di India, melainkan dasar laut di Teluk Algoa, perairan Afrika Selatan.

Dari 270 awaknya, hanya 23 yang berhasil selamat. Mereka mendarat di pantai sebuah pulau kecil berbatu-batu yang didiami banyak burung. Daratan Afrika sama sekali tak kelihatan. Mereka menamakan pulau itu Pulau Burung, nama yang dipakai sampai sekarang.

Di kapal yang tenggelam mereka membawa cukup banyak perbekalan dan alat kerja, termasuk sebuah peti berisi 2.000 riyal mata uang perak. Setelah tujuh bulan di pulau itu, mereka membuat perahu. Delapan minggu kemudian mereka tiba di Lourenco Marques (Moambik) dengan meninggalkan harta karun di Teluk Algoa.

Allen dan van Niekerk menghabiskan waktu 10 tahun untuk mengadakan penelitian, memeriksa segala dokumen dan peta yang ada agar bisa menentukan dengan tepat tempat tenggelamnya kapal Dodington.

Dodington tenggelam di batu karang bergerigi tajam. Ombak di situ sangat besar. Selama 3 bulan beroperasi di Pulau Burung, Allen dan van Niekerk hanya bisa menyelam 11 hari. Ikan hiu di situ ganas pula. Baling-baling motor mereka pernah putus digigit hiu.

Tantangan lain ialah: para penyelam-pembajak yang mengintip gerak-gerik mereka,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…