Pedagang Seks Yang Kedodoran

Edisi: 44/12 / Tanggal : 1983-01-01 / Halaman : 39 / Rubrik : SEL / Penulis :

BISNIS porno ternyata sedang memasuki zaman runyam. Adakah resesi dunia ikut berpengaruh ke urusan yang satu ini, wallahualam. "Saya kasihan melihat Christie Hefner," celoteh Kathly Keeton. Dia ini wakil Dirut Penthouse International Ltd., yang bertubuh mulus semampai dan berambut pirang. "Christie mewarisi sebuah kerajaan yang kedodoran."

"Keeton tak sepenuhnya salah," tulis majalah Business Week, awal Desember kemarin. "Playboy Enterprises Inc., yang kini dipimpin putri pendirinya, Christie Hefner yang berusia 30, memang ditangani terlalu banyak orang."

Dari angka penjualan US$ 210 juta pada 1982, perusahaan ini menanggung rugi US$ 14,4 juta. Tahun lalu, Playboy terpaksa menjual bisnis judinya di Inggris. Dan rencana untuk mengoperasikan sebuah kasino di Kota Atlantic berakhir pada keputusasaan .

Kini, masa depan Plyboy tampak hampir semata-mata tergantung pada penerbitan majalahnya. Plyboy tak lagi bisa menyombongkan diri dengan angka sirkulasi seperti yang dicapainya sekitar awal 1970-an. Pada 1972, oplah majalah tersebut mencapai 6,9 juta. Kemudian menurun berangsur-angsur sampai 4,9 juta. Pada 1983 angka itu diperkirakan akan menjadi 4,5 juta.

Itu sebagiannya sudah pernah kita tulis. Yang lebih menarik, bukan hanya Playboy yang dirundung gundah gulana. Masalah yang sama dihadapi juga oleh Penthouse, saingan bebuyutan Playboy, terbitan perusahaan Kathly Keeton sendiri. "Memang zamannya lagi tidak begitu baik buat bisnis 'porno ringan'," tulis Business Week, bagai menengahi. Baik Keeton maupun Robert Guccione, pendiri Penthouse yang flamboyan itu, sebenarnya tak punya alasan untuk menyombong.

Setelah menanamkan modal…

Keywords: -

---

Foto Terkait