Sebuah Nyanyian Lain Tanah Air
Edisi: 02/13 / Tanggal : 1983-03-12 / Halaman : 60 / Rubrik : ES / Penulis :
(Di rumah seorang tokoh Islam puncak di Jakarta, di dinding ruang tamu, tergantung ayat: 'Dan siapa yang berjuang di Jalan Kami, Kami tunjukkan kepadanya berbagai jalan Kami'. Waktu itu saya lalu teringat DI).
TIADA lagi Imam Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. Di sebuah gubuk tersembunyi, di hutan Gunung Rakutak yang gelap, "Presiden Negara Islam Indonesia" ini terbaring sakit. Ia, demikian dilaporkan, merasa amat lapar, sementara sang istri sudah beberapa bulan terpisah, tak diketahui tempatnya sembunyi.
Waktu itulah, 3Junil962, ketika kegelapan magrib menutupi hutan-hutan di seluruh Cicalengka, Letda Suhanda dari Bataliyon 328 Kujang memimpin penyergapan ke tempat itu. Tokoh berumur 57 tahun itu tertangkap - dengan luka bekas tembakan yang semakin parah di kaki, dengan keris jimat Ki Dongkol terselip di pinggangnya yang tua.
Tiada lagi Kartosuwirjo. Seberondong peluru, yang mengakhiri hidupnya di Teluk Jakarta, September tahun itu juga, melenyapkan bayangan terakhir "kegagahan Islam masa lampau". Tak ada lagi prajurit yang mengacungkan bedil "atas nama Islam. Tanah air tak akan lagi mengenal semacam tentara Paderi yang melawan Belanda, membakar rumah adat dan "segala berltuk berhala". Tak ada lagi bayangan para sahabat Nabi yang harus menghadapi tantangan kafir dengan menghunjamkan tombak dari punggung kuda, lalu bersujud di padang pasir. Tanah air yang lemah lembut ini, dan Priangan yang indah, penuh tembang, manja, serta teledor, menderita kehilangan yang tak disadari. Tak akan ada lagi panji-panji di gunung-gunung. Yang ada akan hanya tinggal Jaipongan.
'Dan siapa yang berjuang di Jalan Kami, Kami tunjukkan kepadanya berbagai jalan Kami'.
Lihatlah keikhlasan imam ini. Keuntungan apa, yang diterima di hutan, selain bayangan cita-cita? Berjalan dari pengejaran ke pengejaran, dengan seluruh anak-bini dan bayi-bayi, sementara rekan-rekan mereka hidup tenteram…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
BERHUBUNGAN DENGAN SEBUAH GUGATAN
1987-11-28Modal utama seorang wartawan adalah berita yang bisa dipercaya. tempo membantah tak memuat surat dari…
SI ANAK DIHUKUM, SI GURU DIPUKUL,...
1984-02-04Di sekolah-sekolah indonesia, hubungan sekolah dan murid dilihat sebagai hubungan yang menguasai dan di kuasai.…
DIMULAI DENGAN PERTANYAAN ZHOU EN..
1984-01-07Hidup sebagai pemimpin bisa menjadi obat kuat tersendiri. tetapi para pemimpin yang terlalu sering menggunakan…