Kenangan Pahit Tentara Jepang

Edisi: 35/13 / Tanggal : 1983-10-29 / Halaman : 35 / Rubrik : SEL / Penulis :


DARI kendaraan mobil yang melaju ke arah barat Sydney, melintasi Blue Mountains, sejauh-jauh mata memandang terhampar ladang-ladang subur dan rimbun, bukit, dan lembah. Di wilayah ini, yang merupakan salah satu pusat industri utama Negara Bagian New South Wales - 330 kilometer sebelah barat Sydney, di Sungai Lachlan - terletaklah Cowra. Daerah ini tempat menggembalakan hewan piaraan, juga penghasil gandum, asparagus, dan makanan ternak. Industrinya yang utama: wol dan sayuran kaleng. Juga bata, semen, dan ubin.

Sebelum Perang Dunia II Cowra hanya sebuah kota kecil biasa. Dengan daerah sekitarnya, kota itu hanya berpenduduk kira-kira 8.500 jiwa. Tapi setelah 4 Agustus 1944, malam harinya, segalanya berubah. Kota kecil itu terlibat langsung dalam perang: sesuatu yang mengerikan terjadi malam itu. Dan akibatnya, kini, Cowra menjadi lambang yang aneh dari bentuk hubungan Australia-Jepang.

Dua kilometer sebelah utara kota ada sebuah gerbang terbuat dari bambu dan kayu . Gerbang seperti ini merupakan pintu masuk khas taman-taman model Jepang. Perancangnya pun tak tanggung-tanggung: K. Nakajima, arsitek taman Jepang yang terkenal di dunia. Dengan biaya $A 400.000 taman itu dibangun dan ditata di tanah seluas 10 hektar. Ada sebuah kolam berisi ikan gurami, lengkap pula dengan ishidohroh, lampu taman model Jepang. Menikmati teh di sebuah pondok khas Jepang sambil mendengarkan bunyi air terjun kecil, orang akan merasa seperti berada di taman serupa di Kyoto, kota tradisional Jepang.

Seperti banyak nama lain di Australia, Cowrapun berasal dari bahasa kaum Aborijin - penduduk asli. Artinya: garuda di batu karang. Daerah pertanian yang hijau di sekitar kota kecil ini memang dipenuhi batuan padas yang berserakan bagai titik-titik putih di permadani hijau. Lima kilometer ke utara kota terletaklah kebun percobaan departemen pertanian Negara Bagian New South Wales. Dan hampir tepat di antara taman Jepang dan kebun itu terdapat sebuah bukit yang puncaknya dipenuhi karang. Nah, nama Cowra berasal dari sini .

Permukiman pertama didirikan 1815 di Cowra Rocks Station. Tahun 1849 kota itu diresmikan, dan hotel pertama dibangun. Tahun 1888 Cowra dijadikan kotapraja. Dan ketika Perang Dunia II pecah di Pasifik, Distrik Cowra masih memainkan peranan penting sebagai penghasil gandum dan ternak. Penduduknya 3.000. Mungkin kota ini akan tetap jadi kota Australia yang biasa, kalau pada 1942 tidak terjadi perang yang mengubah sejarahnya .

Dan 'bukti' sejarah itu masih berdiri hingga kini: bekas-bekas kamp tawanan Perang Dunia II. Bangunan-bangunan yang makin lapuk dimakan cuaca itu didirikan di atas bukit, menghadap ke timur. Ada yang dulunya rumah sakit, dapur umum, ada pula barak dari pasukan Batalyon ke-22 Australia. Mereka inilah yang dulu ditugasi mengawasi para tawanan .

Bentuk kamp hampir menyerupai lingkaran. Garis tengahnya lebih dari 700 meter, dan dibagi dalam seksi-seksi A, B, C, dan D. Pembagi pertama berupa sebuah jalur 'daerah tak bertuan' selebar 30 meter. Jalur itu dipotong di tengah oleh sebuah jalan selebar 50 meter sebagai pembagi yang kedua. Tetapi dari sisa bangunan yang ada sekarang sebenarnya sulit diperoleh gambaran bentuk aslinya. Kesan pertama hanya: kamp ini memang luas sekali.

Didirikan Juni 1941 sebagai Kamp Tawanan Perang No. 12, kompleks ini mula-mula hanya terdiri alas dua bagian. Bangunannya pun, waktu itu, masih hanya tenda-tenda. Setelah Jepang melancarkan Perang Pasifik, jumlah tawanan orang kate semakin banyak. Tidak hanya perwira, tapi juga bintara dan tamtama harus ditampung - terutama di tahun 1944, ketika pasukan Jepang menderita kekalahan di Pulau Irian dan Kepulauan Solomon . Kamp Sektor B saja waktu itu harus memuat 1.104 tawanan, dan ini lebih 10% dari kapasitasnya. Pemerintah Australia lalu memutuskan memindahkan tawanan yang bukan perwira ke tempat lain.

Tapi justru beleid itulah yang menimbulkan malapetaka. Subuh 5 Agustus 1944, pada hari pemindahan itu, para penghuni Sektor B tiba-tiba berontak - sebagai protes terhadap pemindahan itu. Di subuh itu pula korban berjatuhan - tak kurang dari 234 tawanan plus empat tentara Australia.

Untuk menggambarkan kembali…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…