Sepatu Terbang Menukik

Edisi: 41/13 / Tanggal : 1983-12-10 / Halaman : 73 / Rubrik : EB / Penulis :


BAN andalan Goodyear yang, kata iklannya, punya cengkeraman kuat di jalan raya, sempat membuat geger bursa efek. Selama Oktober dan November lalu ratusan pemegang surat saham ban cap sepatu terbang itu berbondong-bondong mendatangi para makelar efek di bursa. Mereka ingin menjual saham mereka. Berlebihnya permintaan menjual itu menyebabkan kurs saham ban andalan tadi, pada 10 Oktober, jadi Rp 980, alias jatuh di bawah harga nominal (pari) Rp 1.000 per lembar.

Baru pertama kali inilah, selama hampir enam tahun ini, bursa efek mencatat adanya kurs saham di bawah harga nominal. Jatuhnya saham Goodyear itu memang bisa terjadi sesudah Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) 10 Oktober lalu - dengan tetap membatasi fluktuasi kurs maksimum 4% - membebaskan gerakan harga saham tanpa dibatasi nilai nominal. Tanpa pembatasan itu, saham Goodyear nyaris tak tertolong: sejak awal Juli kursnya menunjukkan tanda-tanda bakal terpuruk di bawah harga pari.

Hanya berkat uluran tangan PT Danareksa, yang pada bulan Juli itu membeli 9.500 saham dengan harga Rp 1.000 per lembar jatuhnya Goodyear bisa ditahan. Lembaga keuangan nonbank milik pemerintah ini masih meneruskan intervensinya pada bulan September dengan membeli 2.350 saham seharga Rp 1.100 per lmbar. Tapi upaya Danareksa menahan kurs Goodyear…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…