IBARAT LAYANG-LAYANG

Edisi: 11/12 / Tanggal : 1982-05-15 / Halaman : 71 / Rubrik : EB / Penulis :


ASAP pemanas tangki celup PT Marja ya tak lagi mengepul. Pabrik tekstil di Majalaya itu sudah sejak Februari terpaksa menghentikan produksi kain katun dan tetoronnya. "Sekitar dua juta meter tekstil produksi kami tak laku di pasaran," kata Budiman, 52 tahun, Direktur Marjaya, memberi alasan penghentian kegiatan pabriknya.

Menumpuknya tekstil itu, tentu saja, menyebabkan perputaran modal jadi terputus. Untuk meminta kredit pada bank, Marjaya (yang mampu menghasilkan sekitar 150 ribu meter tekstil setiap bulan) tampaknya akan mengalami kesulitan. Sebab sesudah perusahaan itu menemui kesuliun mengembalikan pinjaman, sejak dua tahun lalu hubungannya dengan bank mulai renggang. Sampai sekarang pun "saya malahan masih punya utang dengan bank," ungkap Budiman. Akibat serangkaian kesulitan tersebut maka direksi PT Marjaya terpaksa memutuskan hubungan kerja dengan 300 buruhnya.

Kesulitan serupa juga dihadapi PT Tjandi Agung, Majalaya. Sudah 600 di antara 900 buruhnya bulan lalu terpaksa "dirumahkan". Pabrik tekstil yang menghasilkan kain katun. polyester, dan tetoron, dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…