JOGGING, ANJING DAN MATA-MATA

Edisi: 10/11 / Tanggal : 1981-05-09 / Halaman : 44 / Rubrik : SEL / Penulis :


JOGGING, lari-lari kecil, tampaknya mulai membudaya di Indonesia. Bahkan di sebagian kalangan hampir "manunggal" dengan gaya hidup.

Piranti lari pun bisa dibeli di mana-mana -- tinggal meraba tipis-tebalnya kocek. Ada celana kaus produksi lokal, yang bisa molor sampai sekitar 10 senti -- di samping jenis impor yang mengintip sombong dari balik etalase toko olahraga. Ada sepatu jogging -- di kampung sering keliru dengan "sepatu ajojing" -- dua ribu perakan, di samping yang berharga belasan ribu buatan pabrik mancanegara.

Di Jakarta misalnya, anda boleh lari dari Pasar Senen sampai Depok tanpa khawatir dicurigai sebagai maling. Tak perlu takut dilempari batu lantaran mengganggu. Aman.

Tapi di beberapa negeri tertentu, kegemaran yang satu ini rupanya belum bisa dinikmati semena-mena. Siapa tahu sekali tempo anda berada di negeri orang dan ingin melampiaskan kebiasaan jogging. Ada baiknya mengintip "sikon".

Sebab hambatan tidak mesti hanya berasal dari iklim dan suhu udara. Bisa lebih serius -- umpamanya: faktor politik, adat-istiadat, bahkan sekuriti tingkat tinggi. Payah.

Beberapa bulan lalu, wartawan Christopher S. Wren menuliskan pengalamannya. Dalam menjalankan tugas di berbagai negeri, koresponden The New York Times ini tak lalai melaksanakan kebiasaannya. Wren…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…