Revolusi Iran & Teori Revolusi
Edisi: 18/11 / Tanggal : 1981-07-04 / Halaman : 62 / Rubrik : KL / Penulis : ONGHOKHAM
REVOLUSI di Iran mengetengahkan sekali lagi persoalan revolusi. Indonesia sendiri pernah mengalami revolusi. Revolusi terjadi di negara-negara yang dekat dengan Indonesia: di RRC, di Vietnam dan di Kampuchea. Namun bukan karena ini saja kalau kita sekarang meninjau gejala revolusi. Tapi karena orang biasanya tertarik pada perubahan dan perkembangan. Sedang revolusi adalah perubahan yang paling dramatis. Secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat revolusi menggulingkan rezim lama, melahirkan nilai-nilai baru dalam masyarakat. Pun revolusi sering bukan saja berarti peristiwa politik tetapi juga perubahan sosal, ekonomi, dan lain-lain. Masyarakat-masyarakat yang pernah mengalaminya tidak akan sama seperti sebelum revolusi terjadi. Jadi revolusi menjelaskan pada kita perubahan dan perkembangan serta apa yang menyebabkannya.
Ada persoalan lain yang juga penting. Revolusi menumbangkan kekuasaan suatu negara dengan tiba-tiba, suatu rezim yang kelihatannya demikian kuat dan kokoh tetapi ternyata kropos (remuk) di dalamnya. Di mana lalu terletak kekuatan suatu negara dengan tentaranya, dinas rahasianya birokrasi, polisinya? Penelitian mengenai revolusi mengandung juga penelitian mengenai kestabilan.
Hal yang di atas ini terlihat sekali pada karya sejarawan Crane Brinton, The Anatomy of Revolution, terbit pada 1938 namun sampai kini masih dicetak ulang. Buku tersebut meneliti pola, siklus dari revolusi di Barat: revolusi Inggris (abad ke- 17), revolusi Amerika (1776), revolusi Prancis (1789) dan revolusi Rusia (1917).
Kondisi Revolusioner
Apa sebenarnya yang mensukseskan revolusi? Kekuatan kaum revolusioner atau kelemahan negara (rezim lama)? Inilah yang pertama diteliti oleh Brinton. Menurut dia, jumlah kaum revolusioner selalu sedikit. Mereka adalah minoritas kecil dalam negara dan masyarakat. Sampai kini umpamanya jumlah anggota partai Komunis di negara Komuis sendiri masih merupakan golongan minoritas di masyarakat. Namun di sini Crane Brinton kurang menekankan bahwa sebenarnya golongan elite yang berkuasa juga merupakan suatu golongan minoritas dalam masyarakat.
Selain itu pada saat revolusi rupanya mayoritas dalam masyarakat yang nampaknya bersikap acuh tak acuh terhadap rezirn lama, dalam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…