Kekosongan Setelah Hamka

Edisi: 24/11 / Tanggal : 1981-08-15 / Halaman : 26 / Rubrik : AG / Penulis :


TERNYATA Masjid Agung Al Aznar tetap penuh sesak pada salat Ied 1 Agustus yang lalu. Meski, tanpa Buya Hamka lagi.

"Buya telah berhasil menanamkan kecintaan terhadap masjid ini di kalangan masyarakat," tutur K.H. Hasan Basri, Ketua Umum Periodik MUI, selesai salat Ied. Tak salah. Bahkan rasanya, peserta salat Ied di Al Azhar tahun ini lebih sesak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Toh, ada yang merasakan kekosongan itu. "Rasanya salat Ied lebih khidmat sewaktu masih ada Buya," tutur H. Yunus Yahya, tokoh PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia). Ia menunjuk, betapa sebagian peserta meninggalkan masjid di tengah khotbah berlangsung -- konon, itu tak pernah terjadi sewaktu Hamka yang memberikan khotbah.

Sejak Masjid Agung Al Azhar berdiri, 1958, Buyalah yang selalu menjadi imam, bila tak sedang ke luar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…