In-absentia Atau Nyanyian Seriosa
Edisi: 13/10 / Tanggal : 1980-05-24 / Halaman : 24 / Rubrik : HK / Penulis :
VB. da Costa, anggota Komisi III/DPR, menemukan lagi sebuah "kartu buruk" lembaga peradilan. Ia menunjuk proses sebuah perkara pidana di Pengadilan Negeri Semarang yang dianggapnya "tidak fair". Pekan lalu da Costa terbang ke Semarang untuk "melihat-lihat" lebih jauh keadaan di sana.
Perkara bermula dari sengketa sesama keturunan Cina dari Hokcia di sana. Pabrik Tekstil Damaitex di Jalan Simongan (Semarang) dari P.T.Damai milik Sutanto Djaja, terlibat utang besar. Ke-69 kreditur, sambil menuduh perusahaan itu sengaja tak mau membayar utang, serentak menagih. Mereka menuntut Rp 1,3 milyar.
Sutanto kewalahan. Ia terdesak oleh cara penyelesaian yang ditentukan para krediturnya. Yaitu: P.T. Damai harus menyerahkan Damaitex berikut semua perlengkapannya. Dengan begitu utang boleh dianggap lunas.
Untuk menunjukkan itikad baik Sutanto menerima cara penyelesaian demikian. Untuk itu ia memberi kuasa kepada Panitia 7 -- yang dibentuk para kreditur -- untuk melakukan tindakan pendahuluan.
Tapi dua hari kemudian, kreditur langsung menduduki dan mengambil alih pabrik itu.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…