Radio Australia Tanpa Visa

Edisi: 19/10 / Tanggal : 1980-07-05 / Halaman : 10 / Rubrik : NAS / Penulis :


SURAT dari Sukarno, Dirjen Pers dan Grafika Departemen Penerangan, itu diterima Warwick Beutler Jumat sore pekan lalu. Isinya: jika wartawan Australian Broadcasting Commission (ABC) di Jakarta itu mengingini, ia boleh tinggal di Jakarta sampai 15 Juli 1980.

"Pemberitahuan itu sudah jauh terlambat. Barang-barang saya sudah dipak. Tiket pesawat terbang pun sudah dibeli. Besok saya akan tetap pergi," ujar Beutler. Dan Sabtu siang lalu, Warwick Beutler, 31 tahun, yang izin tinggalnya di Indonesia berakhir hari itu, terbang ke Singapura bersama istrinya Sally dan seorang anaknya. Sejak 28 Juni ini, tidak ada lagi wartawan ABC yang bertugas di Jakarta.

Apakah itu berarti kantor perwakilan Radio Australia (RA) di Jakarta ditutup? "Tidak," sahut Beutler. Kantor RA akan berjalan terus, namun hanya akan menerima dan membalas surat para pendengar Indonesia. Tidak lagi akan mengumpulkan berita. "Radio Australia akan tetap menyiarkan berita tentang Indonesia, tapi sumbernya dari kantor-kantor berita asing di Jakarta," lanjut Beutler.

Dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?