PINTU UNTUK KERATON

Edisi: 46/09 / Tanggal : 1980-01-12 / Halaman : 36 / Rubrik : KL / Penulis : SUJOKO


TIBA-TIBA saja pengendara mobil pesiar itu menginjak abar. Padahal sebenarnya tak ada maksud untuk singgah di dusun ini. Ya siapa mengira bakal melihat kedai semeriah itu di sini.

Maka turunlah pelancong-pelancong itu, lengkap dengan baju belangnya, kasut kikernya, tesmak taramnya, dan tentu saja juga alat jeprat-jepretnya. "Yak, pasang jurus Cikalong semua! . . ." Prat-pret.

Mata-mata metropolitan itu belodok melihati pajangan benda-benda berukir di kedai. Alangkah eloknya semua. Dusun ini jelek-jelek kenapa bisa punya barang-barang seperti ini ya. Ada centong nasi, kelamdan, sandaran buku, bingkai gambar, dan daun pintu hias. Pembuatnya jelas mahir sekali. Rapi pekerjaannya, pelik dan muskil ukirannya. "Bagus juga nih buat diangkut ke rumah," bisik Gumenak Sigrong seraya membelai sang daun pintu. "Kalau ini dipasang di kamar tamu, kita pasti dikira kerabat keraton," menung Rukmi.

Ya, dalam menungan Rukmi sudah terbayang satu sandiwara. Kalau kawan-kawannya berkunjung ke balai mentora Rukmi nanti, dia misalnya akan mendesus: "Pss .... pss ... nama asli saya sebetulnya Rukminingrat lho, tapi berhubung sekarang ini zaman pemerataan delapan dulur dan zaman kemanunggalan dulur-dulur, maka saya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…