YANG KOLONIAL BERTAHAN

Edisi: 09/10 / Tanggal : 1980-04-26 / Halaman : 53 / Rubrik : EB / Penulis :


KETIKA pemerintah membangun Pasar Inpres di Desa Kesiman, Badung (Bali) Husein berniat pindah ke sana. Tapi uang muka yang ratusan ribu rupiah hampir menghalangi cita-cita penjahit ini. Lantas dia berangkat ke Bank Pasar Seri Parta, tak jauh dari tempat ia menggenjot mesin jahitnya.

Dua hari dia berurusan dengan bank itu, kredit pun keluar. Selain kredit untuk uang muka pembeli kios tadi, Husein menggondol pula pinjaman Rp 350. 000 untuk modal kerja. "Mudah, tidak berbelit-belit. Biar bunganya tinggi yang penting kebutuhan dipenuhi dan keluar pada saat kita butuhkan," cerita Husein kepada wartawan TEMPO I Nengah Wedja.

Selain hubungan yang kental dengan pedagang kecil, bank pasar/bank desa di Bali dalam bulan April ini mendapat kepercayaan pula dari Perusahaan Listrik Negara untuk menarik rekening listrik.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…