Soalnya Sih Komersiil Saja

Edisi: 10/09 / Tanggal : 1979-05-05 / Halaman : 50 / Rubrik : MS / Penulis :


BAIK akibat paksaan produser maupun diniati sendiri, banyak penyanyi pop Indonesia sekarang "diperkosa" dangdut. Suara ditarik sesuai dengan keadaan pasar dangdut. Ucok Harahap, orang paling brutal di atas panggung, sudah bikin "rock dangdut" (Duba Record). Achmad Albar yang pernah bercita-cita setia kepada rock murni, sedang sibuk menggarap dangdut, meskipun dengan embel-embel "dangdut warna lain".

Jadi rupanya bukan produser yang paling berkuasa, tapi pasang surut pasar dan produser memang kaki tangan pasar -- yang mungkin turut dia ciptakan. Menurut Melky Goeslaw (31 tahun), 80% masyarakat musik kita dari dulu sebenarnya memang penggemar dangdut. "Bahkan kalangan atas juga -- cuma tidak terang-terangan, sebab lingkungan 'tidak memungkinkan'," ujarnya.

Yok Koeswoyo, anggota Koes Plus yang juga sempat bikin dangdut (misalnya Cubit-cubitan), ikut mengakui bahwa yang jadi imamnya memang selera masyarakat ia menolak pendapat yang mengatakan selera masyarakat ditentukan produser.

Titi Qadarsih (34 tahun) adalah salah seorang artis penyanyi yang "anti dangdut." Tapi sekarang sudah dua album dangdutnya yang bernama 'Gemes' (DD Record). Ia mengatakan dangdutnya bukan paksaan produser, tapi atas mau sendiri. "Bukan karena saya teiah menandatangani kontrak sehingga tak kuasa menentang kehendak produser. Meskipun dikontrak saya tetap memiliki kebebasan," ujarnya.

Dangdut Qadarsih, ceritanya, bertolak dari rasa penasaran. Ia suatu malam keluyuran di Monas, Jakarta, untuk mendapat jawaban dari langit kenapa orang mabuk dangdut plus jogetnya. Akhirnya ia coba-coba menyanyi, tak mau ketinggalan dengan artis lain. Eh. "Ternyata menyanyikan dangdut lebih sulit ketimbang lagu rock," ucapnya. Segera disambung: "Namun setelah rekaman itu, ternyata saya jatuh cinta. Dangdut jenis muik yang kena bagi masyarakat. Sungguh-sungguh menghibur kelas bawah yang mayoritas. Dangdut nggak akan mati sampai kapan pun." Hebat.

Selain menyanyi, Titi juga mengiringi dangdut Samsuar (D'Lloyd) dengan tarian, di TV. Ini menimbulkan cemooh orang yang merasa dangdut musik kelas kambing. Tapi lihatlah. Titi yang juga dikenal sebagai pragawati bahkan menemukan beberapa keanehan dalam acara peragaan…

Keywords: Musik DangdutUcok HarahapDuba RecordAchmad AlbarMelky GoeslawYok KoeswoyoTiti QadarsihSamsuarRhoma IramaElvy SukaesihHetty Koes EndangTonny KoeswoyoFranky SahilatuaBob Tutupoly
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…