Indonesia Dan Nabi Nuh
Edisi: 11/09 / Tanggal : 1979-05-12 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :
KUNJUNGAN Wakil Presiden Mesir Hosny Mubarak telah berlalu sepekan lebih, tapi masih saja ada yang bertanya: Bagaimana sebenarnya sikap Indonesia? Mendukung langkah Mesir melalui perundingan damainya dengan Israel ataukah condong pada garis keras negara-negara Arab lamnya? Kesangsian itu mungkin timbul setelah membaca pernyataan yang sedikit berbeda di antara pejabat tinggi pemerintah.
Seusai pertemuannya dengan Wapres Mesir 2 pekan lalu, Menpen Ali Murtopo menjelaskan, langkah yang ditempuh Presiden Anwar Sadat dalam menyelesaikan soal Timur Tengah sesuai dengan prinsip damai yang diambil Indonesia. Menurut Menpen, usaha Sadat adalah satu-satunya pilihan untuk menciptakan penyelesaian secara damai soal Timur Tengah. "Saya belum pernah mendengar alternatif kedua atau ketiga," kata Menpen. Kalau Mesir tidak mengambil cara yang sekarang, pilihan lain adalah perang. "Pilihan perang bisa mengundang perang dunia dan itu akan membahayakan lagi," ujar Ali Murtopo.
Esoknya harinya, begitu Mubarak mengakhiri kunjungannya, Departemen Luar Negeri mengeluarkan keterangan pers Menlu. Di situ dinyatakan sikap RI yang…
Keywords: Sengketa Arab-Israel, Hosny Mubarak, Ali Murtopo, Presiden Anwar Sadat, Buya Hamka, Lukman Harun, Adam Malik, Saadon Hamidy, Departemen Luar Negeri, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?