Tragedi Sebuah Bank Republiken

Edisi: 28/09 / Tanggal : 1979-09-08 / Halaman : 47 / Rubrik : EB / Penulis :


SEDAN Toyota Crown Delux B2023-ES memasuki gedung Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Pusat, di Jl. Kali Besar Timur, Jakarta Utara. Seorang bertubuh pendek, dengan tahi lalat di pipi kanannya, masih bicara lewat telepon mobilnya. Tapi sesaat kemudian, dia bergegas keluar sembari membawa map, menuju ke dalam bank yang tampak tua itu.

Dialah Paulus Wibowo, Dir-Ut BDNI sekitar 35 tahun, belakangan ini jadi topik pembicaraan banyak orang. Bank swasta ini, seperti diungkapkan koran The Asian Wall Street Journal baru-baru ini, mengalami krisis keuangan serius yang bisa menyebabkan bankrut. Dan itu timbul akibat hutang-hutang luar negeri yang terjadi selama kepemimpinan Dir-Ut Paulus.

Hutang-hutang itu, yang ditarik lewat wesel-wesel kepada korespondennya di luar negeri, menurut koresponden Raphael Pura dari AWSJ, mencapai sekitar US$ 25 juta; bahkan pada Suatu saat mencapai US$ 100 juta, yang berarti 8 kali kekayaan (assets) BDNI sendiri.

Untuk keperluan apa BDNI mencari dana sebanyak itu? "Saya dalam keadaan sulit. Serba salah kalau itu saya jawab," kata Paulus kepada Yunus Kasim dari TEMPO yang menemuinya Senin siang itu. Ketika didesak,…

Keywords: BDNIBank Dagang Nasional IndonesiaPaulus WibowoRaphael PuraDatuk Haji Mohamad Ali S.T. TanTun Mustapha HarunSri Sultan HamengkubuwonoSri BudoyoChiang Chie WeiRachmat Saleh
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…