"paket" Indonesia Lumayan Gede
Edisi: 06/09 / Tanggal : 1979-04-07 / Halaman : 53 / Rubrik : EB / Penulis :
ALI Ardalan, Menteri Perekonomian dan Keuangan Iran yang sekarang kabarnya tak banyak bicara selama sidang anggota negara-negara pengekspor minyak (OPEC) di Jenewa pekan lalu. Tapi Hasan Nazih, direktur pengelola National Iran Oil Co. yang mendampinginya dalam pertemuan dua hari itu (26-27 Maret), diam-diam mulai cepat juga bicara soal dunia minyak. Nazih berhasil meyakinkan sidang bahwa negerinya yang baru saja dilanda revolusi mulai bulan depan akan mampu memompa 4 juta barrel sehari, dan sekitar 3 juta barrel akan disediakan untuk ekspor.
Namun itu tak berarti kenaikan harga berhasil direm. Dan sidang yang sedianya dimaksudkan bersifat konsultatif, secara aklamasi disetujui menjadi sidang OPEC luar biasa. Kesempatan baik ini tak disia-siakan ke-13 anota OPEC, terutama yang tergolong sayap 'keras'. Adalah Aljazair, Lybia dan Irak yang mendesak agar harga dinaikkan dengan 30øh. Tapi serta merta ditolak wakil dari Uni Emirat Arab. Zaki Yamani, Menteri Minyak Arab…
Keywords: Ali Ardalan, Minyak, OPEC, Hasan Nazih, National Iran Oil Co, Zaki Yamani, Wijarso, Dr. Subroto, Radius Prawiro, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…