Di Sini Proklamator Dimakamkan
Edisi: 18/09 / Tanggal : 1979-06-30 / Halaman : 11 / Rubrik : NAS / Penulis :
TAK terasa terlalu panas siang itu, meski matahari kemarau
hampir tepat di atas kepala. Di tangga teras makam Bung Karno
dari batu pualam warna putih berkilat, Presiden Soeharto dan
Nyonya Tien melepas sepatu. Dua tiga langkah lagi sampailah ke
makam Proklamator yang lantainya juga dari batu pualam putih,
berpagar kaca.
; Setelah berjongkok untuk berdoa, Presiden bangkit lalu menabur
bunga. Ny. Tien sempat bersujud selama beberapa detik. Itu
puncak acara peresmian pemugaran makam Bung Karno di Blitar,
Kamis siang 21 Juni pekan lalu, tepat 9 tahun setelah Presiden
pertama RI itu wafat. Makam itu tak bernisan hanya dibatasi
semacam tanggul persegi empat memanjang. Di tengahnya ditaburi
batu-batu kerikil.
; Beberapa senti di arah kepala diletakkan sebuah batu pualam
warna hitam kebiru-biruan. Di situ tertulis huruf-hurur kuning
keemasan: Di sini dimakamkan Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan
dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Lahir 6 Juni 1901,
wafat 21 Juni 1970. Menapa bukan "Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia" sebagaimana diwasiatkan oleh almarhum?
; Ibu Wardoyo, kakak Bung Karno, menjawab "Itu kehendak
pemerintah." Keluarga Bung Karno barangkali cukup puas dengan
sebuah karangan bunga ukuran 3 x « m bertuliskan "Bung Karno
Penyambung Lidah Bangsa Indonesia" yang dipajang di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?