Garuda, Perlukah Rtb?

Edisi: 18/09 / Tanggal : 1979-06-30 / Halaman : 47 / Rubrik : EB / Penulis :


KOMANDAN Garnisun Ibukota, Kol. Eddy Nalapraya, Senin pekan ini tampak di kantor pusat PT Garuda Indonesia Airways, Jl. Juanda, Jakarta. Kehadiran perwira menengah yang juga Asisten Intel Kodam V Jaya itu menarik perhatian para pilot yang berkerumun di lantai bawah. Apalagi Eddy baru saja bertemu Dir-Ut Garuda, Wiweko.

Bicara apa? "Saya minta discount untuk rombongan pencak silat yang mau ke Singapura," katanya. Kol. Eddy juga duduk sebagai ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia, Jakarta. Tapi ia menjangkau bahu Subekti, kapten pilot DC-9 yang "dirumahkan". Di muka pintu keduanya bicara sebentar. Lalu? "Saya diminta untuk meninggalkan tempat ini bersama teman-teman," sahut Subekti. "Tapi besok harus menghadap Dir-Ut."

Peristiwa 6 pilot dan 11 tehnisi Garuda yang "dirumahkan" itu sudah memasuki minggu ketiga. Meskipun hari itu ada 3 pilot yang sudah dibebaskan (release), Irawan, Darmadi dan Rizali, serta 3 tehnisi lain.

Tak jelas siapa yang memulai menyulut api. Tapi dengan bantuan aparat Laksusda Jaya dan Skogar, telah dilakukan…

Keywords: Eddy NalaprayaPT Garuda Indonesia AirwaysPT. GIAWiweko
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…