Sebuah Alternatif, Atau Warisan
Edisi: 27/09 / Tanggal : 1979-09-01 / Halaman : 16 / Rubrik : AG / Penulis :
PONDOK Pesantren Djamsaren Sala, lebih tua umurnya dibanding Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Demikian diungkapkan oleh Kyai H. Ali Darokah.
Raja Surakarta PB II (yang pindah dari Kartosuro) membangun Kraton sekaligus Masjid Besar Sala. Lalu PB IV memberi dorongan pada Kyai Djamsari untuk mendirikan pesantren. Dengan begitu, kira-kira di tahun 1700, Pondok Pesantren Djamsaren didirikan.
Pondok seterusnya dipimpin oleh Kyai Djamsari III, berakhir sekitar 1825. Tahun-tahun ini saat dimulainya Pemberontakan Diponegoro. Kyai Djamsari ke-III, menyokong gerakan Diponegoro ini, dan tak ada yang tahu hingga kini nasib Kyai dalam perang itu. "Kyai Djamsari hilang," kata Kyai H. Ali Darokah. Dan semalang Kyai Djamsari, demikian pula nasib pondoknya. Dirusak oleh Belanda. Sebab itu Pondok Djamsaren…
Keywords: Pesantren, Kyai H. Ali Darokah, Raja Surakarta PB II, Kyai Djamsari III, Kyai H. Idris, Kyai H. Abu Umar, Amri Ali, Syech Sulaiman Arrasuly, Drs. Abdul Munir Rusli, Prof. Dr. Hamka, Syech Abdul Karim, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…