ESKALASI OPEC

Edisi: 01/01 / Tanggal : 1971-03-06 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :


MESKIPUN minus Indonesia, rupanja antjaman embargo OPEC dari
ruang sidang di Taheran berhasil djuga. Maskapai-Maskapai minjak
raksasa Eropah dan Amerika itu agaknja tak punja pilihan lain.
Masalahnja bukan hanja kemungkinan pompa-pompa bensin di Eropah
dan Djepang akan kering, sebab negara-negara itu rata-rata
mempunjai persediaan untuk beberapa bulan dimuka. Masalahnja
adalah karena tuntutan negara-negara OPEC disekitar Teluk Persia
itu diketahui bahwa disamping soal uang djuga menjangkut soal
keadilan. Dalam gelombang inflasi dollar jang terus meningkat
selama sepuluh tahun terachir ini, negara-negara OPEC tetap
menerima djumlah dollar jang sama sementara harga-harga sudah
kian meningkat. Padahal 44% produksi minjak dunia berasal dari
negara-negara OPEC, padahal 85% ekspor minjak dunia berasal dari
negara-negara OPEC. "Duabelas djuta barel sehari tjukup bisa
menggontjangkan dunia", komentar Dr. Sanger, Wakil Pertamina di
OPEC kepada TEMPO. Dan kalau ditangan ada sendjata 23 djuta
barel minjak sehari, mengapa sendjata itu tidak dipakai untuk
menuntut diperlukan setjara adil? Lagi pula tambahan kenaikan
harga jang diminta, seperti dikatakan banjak orang termasuk
Sanger "tjukup wadjar". Tigapuluh lima sen dollar diatas harga
lama jang hanja 2,23 sen dollar AS disamping tambahan kenaikan 5
sen dollar atau 2,5% setiap tahun untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…